Tips Diet Saat Puasa yang Sehat dan Aman

Jakarta, FORTUNE - Tips diet saat puasa yang sehat dan aman sering kali menjadi pertanyaan. Bagi sebagian orang memanfaatkan puasa Ramadan sebagai momentum menjaga kebugaran tubuh sekaligus menurunkan berat badan. Walau upaya itu kerap berhasil, tapi tak sedikit orang yang kesulitan mencapai tujuan tersebut.
Penyebabnya beragam, mulai dari asupan nutrisi yang belum seimbang juga kebiasaan makan yang kurang tepat. Belum lagi bila dihadapkan dengan keluhan nyeri lambung yang menyiksa.
Ahli Gizi LIGHThouse Clinic, Veronica, S.Gz. menjelaskan, nyeri lambung disebabkan kosongnya perut dalam rentang lama, asam lambung yang meningkat, menimbulkan rasa perih di perut, nyeri ulu hati dan sensasi panas di tenggorokan. Tubuh juga terasa lemas karena kurangnya asupan kalori.
Lalu, bagaimana tips diet saat puasa yang sehat dan aman? Berikut ini pembahasannya.
Tips diet saat puasa yang sehat dan aman

1. Mengonsumsi makanan tinggi protein dan serat
Mengonsumsi makanan tinggi protein dan serat dapat membantu menjaga rasa kenyang lebih lama, sehingga mengurangi keinginan untuk makan berlebihan. Beberapa contoh makanan yang disarankan antara lain:
Daging sapi rendah lemak, dada ayam tanpa kulit
Tahu, tempe, edamame, kacang-kacangan
Ikan putih, ikan kembung, sarden
Sayuran berdaun hijau (kol, brokoli)
Buah-buahan seperti kurma dan pisang
Plain Greek yoghurt
Asupan protein dan serat yang cukup selama puasa dapat menekan hormon pemicu rasa lapar sehingga lebih mudah mengontrol pola makan.
2. Menghindari makanan berminyak dan olahan
Gorengan serta makanan olahan mengandung lemak jahat yang tinggi dan berisiko meningkatkan berat badan jika dikonsumsi secara berlebihan saat berbuka maupun sahur. Sebagai alternatif, pilih camilan sehat seperti kacang-kacangan dan buah-buahan yang kaya lemak baik.
3. Mengurangi makanan dan minuman manis
Mengonsumsi gula berlebihan selama berbuka dapat meningkatkan risiko penumpukan lemak tubuh. Siloam Hospital menyarankan untuk membatasi konsumsi makanan dan minuman manis karena gula yang berlebihan dapat menyebabkan kegemukan akibat menurunnya fungsi insulin selama berpuasa.
4. Mengonsumsi karbohidrat kompleks
Karbohidrat kompleks memberikan energi yang bertahan lebih lama, sehingga membantu tubuh tetap bertenaga selama berpuasa. Beberapa sumber karbohidrat kompleks yang direkomendasikan antara lain:
Nasi merah, ubi jalar, kentang
Jagung, roti gandum utuh, buncis
5. Dukungan medis untuk diet sehat saat puasa
LIGHThouse Clinic menjelaskan bahwa beberapa orang mengalami kendala seperti nyeri lambung akibat asam lambung meningkat saat puasa. Untuk membantu pasien menjalani diet yang sehat selama puasa, mereka memperkenalkan perawatan IV Slim & Fit Booster series dengan Vitamin B kompleks, Vitamin C, dan antasida untuk menjaga daya tahan tubuh dan meningkatkan energi. Selain itu, bagi yang ingin menurunkan berat badan lebih efektif, LIGHThouse Clinic juga memiliki paket Slim Fit Series yang meliputi berbagai perawatan seperti Injex, LIGHTwave, Lymphatic Drainage, Lipoburn, Lipostripping, dan Vacu-RF.
Anna Yesito Wibowo, Direktur Marketing LIGHT Group, menyatakan bahwa pihaknya memahami kebutuhan pasien untuk dapat menjalani ibadah puasa dengan tenang dan nyaman, pun sekaligus ingin menurunkan berat badan serta menjaga bentuk badan. "Karena itu kami tak hanya menyediakan solusi yang praktis dan aman, tapi juga siap mendampingi pasien menjaga daya tahan dan melakukan perawatan agar tampil stay in shape menjelang hari kemenangan," katanya,
6. Tidak melewatkan sahur
Melewatkan sahur dapat membuat tubuh kekurangan energi dan berisiko makan berlebihan saat berbuka. Menurut Hermina Hospital, sahur dengan menu yang seimbang sangat penting untuk menjaga energi sepanjang hari.
7. Tetap berolahraga secara rutin
Olahraga ringan seperti jalan santai dapat membantu meningkatkan pembakaran lemak tanpa membuat tubuh terlalu lelah. Siloam Hospital menyarankan aktivitas fisik dengan intensitas ringan untuk mendukung penurunan berat badan yang sehat selama puasa.
8. Mencukupi kebutuhan cairan tubuh
Kurangnya cairan dapat menyebabkan dehidrasi dan memperlambat metabolisme tubuh. Pastikan untuk minum minimal 2 liter atau 8–10 gelas air putih dari berbuka hingga sahur, seperti yang dianjurkan oleh Hermina Hospital.
9. Hindari makanan proses (Processed Food)
Makanan olahan sering kali mengandung kadar gula, garam, dan lemak yang tinggi, sehingga lebih baik menggantinya dengan makanan alami atau real food yang memiliki nutrisi lebih baik.
10. Memahami pola metabolisme tubuh saat puasa
Saat berpuasa tubuh menggunakan energi dari makanan sahur hingga sekitar 4 jam setelahnya. Setelah itu, tubuh mulai menggunakan cadangan glikogen dan lemak sebagai sumber energi. Jika diimbangi dengan pola makan yang sehat dan aktivitas fisik, puasa dapat membantu pembakaran lemak yang lebih efektif.
Menjalani diet saat puasa membutuhkan strategi yang tepat, termasuk menjaga keseimbangan nutrisi, menghindari makanan tinggi lemak dan gula, serta tetap berolahraga. Jika diperlukan, konsultasi dengan ahli gizi atau dokter dapat membantu mencapai target berat badan yang sehat selama Ramadan. Dengan pola makan yang baik dan dukungan yang tepat, puasa dapat menjadi momen untuk mendapatkan tubuh yang lebih sehat dan bugarm