Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Logo Adaro Minerals. (Website ADMR)

Jakarta, FORTUNE - Direktur PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), Heri Gunawan, mengatakan perusahaannya perlu memperhatikan arus kas sebelum melakukan pembagian dividen kepada investor.

Saat ini ADMR tengah berfokus pada peningkatan infrastruktur pertambangan batu bara dan pembangunan smelter alumunium di Kalimantan Alumunium Industry (KAI).  

“Kita juga pertimbangkan juga capital structure perusahaan sebelum akhirnya kita memutuskan untuk membagikan dividen kepada investor,” kata dia dalam acara Public Expose Live 2023, Senin (27/11).

Anak usaha Grup Adaro itu mengalokasikan dana yang berkisar US$70 juta hingga US$90 juta untuk belanja modal (capex) pada 2023. Namun, realisasinya hingga sembilan bulan pertama 2023 mencapai US$95,7 juta.

Heri menyatakan kebutuhan belanja modal perseroan tahun depan diperkirakan takkan berbeda jauh dari kebutuhan tahun ini.

“Kami nanti tetap fokus terutama untuk smelter [Kalimantan] dan infrastruktur tambang untuk produksi lanjutan,” ujarnya.

ADMR berencana mengembangkan bisnis mineral dan tengah mengkaji peluang untuk mengembangkan ekosistem baterai dari hulu ke hilir. Aktivitas pra-konstruksi untuk proyek smelter aluminium di Kalimantan Utara telah dimulai dengan estimasi commercial operation date (COD) tahap pertama pada 500.000 ton akan tercapai 2025.

Dalam rencana jangka panjangnya, ADMR berencana mengembangkan smelter hingga tiga tahap, dan diharapkan smelter tersebut akan memiliki kapasitas produksi hingga 1,5 juta ton alumunium per tahun.

Smelter ini juga akan memanfaatkan energi baru dan terbarukan (EBT) dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan standar konstruksi modern yang ramah lingkungan.

 

Kinerja ADMR hingga September 2023

Editorial Team

Tonton lebih seru di