Apa Perbedaan Saham Biasa dan Saham Preferen? Ini Penjelasannya


- Saham biasa adalah bentuk kepemilikan dalam perusahaan yang memberikan hak atas laba dan paling sering diperdagangkan oleh investor di pasar modal.
- Saham preferen memberikan hak khusus kepada pemegangnya, menawarkan penghasilan tetap, dan cenderung lebih stabil dibandingkan saham biasa.
- Pemegang saham biasa memiliki hak suara dalam perusahaan, sementara pemegang saham preferen tidak memiliki hak suara.
Jakarta, FORTUNE - Dalam dunia investasi, saham menjadi salah satu instrumen yang paling populer untuk memperoleh keuntungan. Namun, tidak semua saham diciptakan sama.
Ada dua jenis saham utama yang perlu dipahami oleh setiap investor, yaitu saham biasa dan saham preferen. Meskipun keduanya memberikan hak kepemilikan di sebuah perusahaan, keduanya memiliki karakteristik dan manfaat yang berbeda.
Bagi Anda yang ingin berinvestasi di pasar saham, penting untuk mengetahui perbedaan mendasar antara saham biasa dan saham preferen. Dengan memahami perbedaan ini, Anda dapat membuat keputusan investasi yang lebih cerdas dan sesuai dengan tujuan finansial yang ingin dicapai.
Definisi
Saham Biasa
Saham biasa (common stock) adalah bentuk kepemilikan dalam sebuah perusahaan yang juga memberikan hak atas laba. Jenis saham ini paling sering diperdagangkan oleh investor di pasar modal.
Istilah saham yang populer di tengah masyarakat pun biasanya memgacu pada jenis saham biasa. Sebagian besar saham yang beredar saat ini termasuk dalam kategori ini.
Harga saham biasa bergantung pada mekanisme penawaran dan permintaan di pasar.
Saham Preferen
Saham preferen (preferred stock) adalah jenis saham yang memberikan hak khusus kepada pemegangnya dibandingkan pemegang saham biasa. Seperti halnya obligasi, saham ini menawarkan penghasilan tetap karena dividen telah ditetapkan sejak penerbitannya.
Nilai nominal saham preferen terpengaruh oleh fluktuasi suku bunga. Jika suku bunga meningkat, nilai saham preferen menurun, begitu pula sebaliknya. Selain itu, harga saham preferen cenderung lebih stabil dibandingkan dengan saham biasa.
Pembagian Dividen
Saham Biasa
Dividen untuk saham biasa tidak dijamin. Keputusan mengenai pembayaran dividen sepenuhnya berada di tangan dewan direksi perusahaan.
Jika sebuah perusahaan bangkrut, maka pemegang saham biasa adalah pihak terakhir yang memiliki klaim atas aset perusahaan setelah kreditor, pemegang obligasi, dan pemegang saham preferen menerima bagiannya.
Sedangkan, jika perusahaan dilikuidasi, aset perusahaan akan digunakan terlebih dahulu untuk melunasi kewajiban kepada pihak-pihak tersebut sebelum mencapai pemegang saham biasa.
Saham Preferen
Berbeda dengan pemilik saham biasa, pemegang saham preferen memiliki keistimewaan dalam menerima dividen. Dividen yang diterima biasanya tetap dan dibayarkan lebih dulu dibandingkan dividen untuk pemegang saham biasa.
Dalam beberapa kasus, saham preferen dilengkapi dengan fitur dividen kumulatif, yang berarti jika dividen tidak dibayarkan pada tahun tertentu, pembayaran akan dilakukan pada tahun berikutnya.
Hak Suara
Saham Biasa
Pemegang saham biasa memiliki hak suara dalam perusahaan. Biasanya, satu saham memberikan satu suara. Mereka dapat memilih anggota dewan direksi yang bertugas mengawasi pengambilan keputusan strategis oleh manajemen. Dengan demikian, pemegang saham biasa memiliki pengaruh langsung terhadap kebijakan perusahaan.
Saham Preferen
Berbeda dengan saham biasa, saham preferen tidak memberikan hak suara kepada pemegangnya. Ketika perusahaan menentukan anggota dewan direksi atau mengambil keputusan penting, pemegang saham preferen tidak terlibat dalam proses tersebut.
Potensi Keuntungan dan Risiko
Saham Biasa
Saham biasa menawarkan potensi keuntungan yang lebih besar melalui kenaikan harga saham, tetapi juga memiliki risiko yang lebih tinggi karena dividen dan laba perusahaan tidak terjamin. Jika kinerja perusahaan memburuk, kerugian yang dialami pemegang saham biasa bisa signifikan.
Saham Preferen
Saham preferen memberikan pendapatan tetap melalui dividen, tetapi potensi kenaikan harga sahamnya relatif lebih kecil dibandingkan saham biasa. Risiko yang ditanggung juga lebih rendah karena pemegang saham preferen mendapat prioritas dalam pembagian dividen dan proses likuidasi.