Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Awal Pekan, Waspada IHSG Terkena Koreksi

Layar yang menunjukkan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI). (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah pada Senin (21/7), stelah ditutup naik 0,34 persen pada akhir pekan lalu.

Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan IHSG membentuk candle shooting star pada hari Jumat pasca penembusan terhadap resisten fraktal 7.324. Menurutnya, hal itu mengindikasikan potensi koreksi pada hari ini.

"Namun demikian, apabila IHSG tidak turun di bawah 7.271, maka kemungkinan akan segera mencapai target resisten berikutnya di 7.444," kata Ivan dalam riset hariannya.

Level support IHSG berada di 7.271, 7.226, 7.164, dan 7.102. Sementara level resistennya berada di 7.444, 7.530, dan 7.617. Indikator MACD menunjukkan adanya momentum bullish.

Binaartha Sekuritas memproyeksikan IHSG hari ini bergerak di rentang support 7.285 sampai dengan 7.325. Saham-saham pilihan tim riset Binaartha Sekuritas meliputi: AKRA, INCO, INDF, INKP, dan KLBF.

Di lain sisi, Phintraco Sekuritas memprediksi IHSG hari ini melaju di kisaran support 7.250, pivot 7.325, dan resisten 7.400. Saham-saham yang mereka soroti hari ini, yakni: BIRD, PGAS, ULTJ, DATA, dan DEWA.

Selama pekan lalu, indeks utama di Wall Street ditutup variatif. Indeks pada Jumat (18/7) ditutup melemah setelah dilaporkan Presiden Trump menuntut tarif impor minimum 15 persen sampai dengan 20 persen untuk setiap kesepakatan dengan Uni Eropa. Sebelumnya, indeks sempat menguat ditopang oleh data indeks Michigan Consumer Sentiment AS bulan Juli yang naik pada level 61,8 dari 60,7 pada Juni. Angka itu merupakan level tertinggi dalam lima bulan terakhir.

Pada pekan ini fokus perhatian pasar tetap akan tertuju pada perkembangan tarif dan potensi tercapainya kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dengan mitra dagangnya. Uni Eropa sedang berupaya untuk mencapai kesepakatan dagang dengan AS sebelum batas waktu 1 Agustus 2025 di mana akan berlaku tarif sebesar 30 persen.

Investor juga akan mencermati kelanjutan musim rilis kinerja kuartal II 2025 di Wall Street. Beberapa data indikator ekonomi AS yang akan dicermati investor pada pekan ini diantaranya indeks PMI, durable good orders, serta existing dan new home sales. Dari global, investor di antaranya akan menantikan hasil pertemuan ECB (24/7), serta indeks PMI dari Euro Area, Jerman, Jepang dan Inggris.

IHSG pada pekan lalu ditutup menguat signifikan, didorong oleh euforia tercapainya kesepakatan dagang awal Indonesia-AS, penurunan BI Rate sebesar 25 bps menjadi 5,25 persen, potensi tercapainya kesepakatan dagang dengan Uni Eropa, serta penguatan pada saham-saham konglomerasi.

"IHSG diperkirakan bergerak pada kisaran 7.250-7.400 pada pekan ini  dengan potensi pullback akibat profit taking di awal pekan," kata Analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim.

Share
Topics
Editorial Team
Pingit Aria
EditorPingit Aria
Follow Us