Catat, Ini 10 Golden Rules Dalam Memulai Investasi
Aturan ini mampu menghindarkan kesalahan berinvestasi.
Jakarta, FORTUNE – Investasi menjadi salah satu cara menambah pundi-pundi kekayaan. Namun, ada banyak faktor yang menentukan keberhasilkan invetasi atau usaha yang Anda lakukan. Terdapat sejumlah aturan emas atau Golden Rules perlu diperhatikan sebelum memulai berinvestasi. Apa sajakah itu?
Sebelum membahas poin-poin Golden Rules lebih jauh, Anda harus tetap waspada dan berhati-hati saat berinvestasi. Berinvestasi dengan baik adalah tentang melakukan hal yang benar sebanyak itu tentang menghindari hal yang salah.
Melansir Fortune.com, berikut ini adalah beberapa poin penting Golden Rules yang harus kita pahami dan jalankan dalam berinvestasi, supaya bisa menghasilkan keuntungan.
1. Jangan pernah kehilangan uang
Rules ini sejalan dengan saran yang pernah dikemukakan oleh investor legendaris, Warren Buffet. Ia menekankan pentingnya untuk menghindari kerugian dalam portofolio, karena uang banyak yang Anda miliki dalam portofolio bisa menghasilkan lebih banyak lagi. Dengan demikian, kerugian merusak kekuatan penghasilan kita di masa depan.
Pengejawantahan ungkapan jangan pernah kehilangan uang sebenarnya mengacu pada bagaimana sikap kita untuk tak mudah terpikat dengan potensi keuntungan investasi. Pertimbangan antara untung rugi menjadi penting untuk dievaluasi sebelum membuat keputusan berinvestasi. Jadi, menurut Buffet, kita harus fokus pada sisi negatifnya terlebih dulu.
2. Berpikir seperti pemilik
Co-chief investment officer di RMB Capital, Chris Graff, pernah mengatakan hal ini. “Ingatlah bahwa Anda berinvestasi dalam bisnis, bukan hanya saham,” katanya.
Dalam investasi saham, banyak investor memperlakukannya seperti berada dalam perjudian, padahal ada bisnis nyata yang ada di belakang saham itu. Saham adalah bagian kepemilikan fraksional dalam bisnis, dan karena bisnis berkinerja baik atau buruk dari waktu ke waktu, saham perusahaan cenderung mengikuti arah profitabilitasnya.
Hal di atas terkait motivasi kita dalam berinvestasi. Oleh karena itu, jadikan analisis fundamental sebagai hal penting dalam menetapkan penilaian dan pendapat kinerja aaset bisnis yang kita investasikan di masa depan. “Pastikan tim manajemen kuat dan selaras dengan kepentingan pemegang saham, dan perusahaan berada dalam posisi keuangan dan kompetitif yang kuat,” kata Graff.
3. Berorientasi pada proses
Bagian ini cukup penting karena mendasari sikap kita dalam menghadapi setiap kesempatan dalam berinvestasi. Investor terbaik mengembangkan proses yang konsisten dan sukses di banyak siklus pasar, sehingga kegagalan bukan berarti sebuah kejatuhan.
Maksud dari aturan ini adalah bagaimana kita tetap bisa berpegang pada rencana yang sudah dibuat, tanpa harus teralihkan oleh hasil yang mungkin menggiurkan. Misalnya, kita menggunakan pendekatan buy and hold untuk investasi jangka panjang, namun di satu momentum, kita kehilangan uang. Dalam situasi ini, sebaiknya Anda tak mudah goyah dan mudah mengubah strategi awal yang sudah diterapkan.
4. Beli saat semua orang takut
Saat pasar turun, investor sering menjual atau berhenti begitu saja memperhatikan aset yang dimiliki. Tapi, saat itulah tawar-menawar terjadi. Pasar saham adalah satu-satunya pasar tempat barang dijual dan semua orang terlalu takut untuk membeli. Bahkan, Warren Buffett pernah berkata, “Takutlah ketika orang lain serakah, dan serakahlah ketika orang lain takut.”
Kita tidak perlu melakukan hal lain untuk terus membeli. Struktur ini membuat kita emosi dan berpotensi keluar dari permainan. Kita harus terus membeli saham saat harganya lebih murah dan menawarkan nilai jangka panjang yang lebih baik.
Investor yang terus membeli sepanjang penurunan tahun 2020 menaikkan saham sepanjang tahun 2021, dan hal yang sama kemungkinan akan berlaku untuk penurunan di masa depan juga.
5. Disiplin
Disiplin terus menabung dari waktu ke waktu, dalam iklim yang sulit dan baik, bahkan jika mereka hanya dapat menyisihkan sedikit, cukup penting dilakukan oleh para investor. Saat melakukan ini, kita akan terbiasa dengan pola investasi dan mengimprovisasi kemampuan kita.
Terlebih lagi, bila biaya investasi diambil dari penghasilan kita, maka kita akan semakin bertanggung jawab pada investasi yang kita putuskan dan makin terampil dalam memilih aset yang potensial.
6. Menjaga keragaman aset
Diversifikasi aset sangat penting untuk mengurangi risiko. Memiliki portofolio Anda hanya dalam satu atau dua saham tidak aman, tidak peduli seberapa baik kinerjanya untuk Anda. Jadi para ahli menyarankan untuk menyebar investasi Anda dalam portofolio yang terdiversifikasi.
Mantan Direktur Investasi di Betterment, Mindy Yu, mengatakan diversifikasi dapat membantu mengatasi naik turunnya pasar saham dengan lebih baik. “Jika saya harus memilih satu strategi untuk diingat saat berinvestasi, itu adalah diversifikasi,” katanya.
Diversifikasi ini cukup mudah untuk dilakukan. Jika ingin melakukan hal ini lebih banyak, maka kita bisa menambahkan dana obligasi atau pilihan lain seperti dana real estat yang mungkin berbeda kinerjanya di berbagai iklim ekonomi.
7. Menghindari mengatur waktu pasar
Ada pepatah ‘Mengatur waktu di pasar lebih penting daripada mengatur waktu pasar’. Mengacu pada pepatah ini, kita harus tetap berinvestasi untuk mendapatkan pengembalian yang kuat dan menghindari melompat masuk dan keluar dari pasar.
“Hari-hari terbaik dan terburuk biasanya berdekatan dan terjadi ketika pasar berada pada kondisi paling tidak stabil, selama pasar beruang atau resesi ekonomi. Seorang investor akan membutuhkan ketelitian ahli untuk berada di pasar suatu hari, keluar dari pasar pada hari berikutnya dan kembali lagi pada hari berikutnya,” kata analis strategi investasi Wells Fargo Investment Institute, Veronica Willis.
8. Memahami investasi
Pahami produk yang jadi ‘tempat’ Anda berinvestasi, sehingga Anda bisa yakin pada risiko yang akan muncul.
Dalam investasi saham, kita harus tahu kapan saham tersebut kemungkinan akan untung. Jika membeli reksa dana, pahami dahulu rekam jejak dan biayanya. Jika kita membeli anuitas, penting untuk memahami cara kerja anuitas dan apa yang menjadi hak Anda.
9. Mengevaluasi rencana investasi secara teratur
Evaluasi atau peninjauan kembali investasi diperlukan untuk melihat apakah hasil atau proses yang Anda jalankan, apakah masih sesuai dengan kebutuhan atau hal yang diinginkan.
Anda dapat melihat rencana dan harus mengevaluasinya, setidaknya setiap tahun, terutama ketika kita mencapai pencapaian seperti memulai sebuah keluarga, pindah, atau berganti pekerjaan.
10. Memiliki dana darurat
Memiliki dana darurat merupakan hal penting yang perlu Anda persiapkn dalam berinvestasi maupun berbisnis. Tidak hanya untuk membantu selama masa-masa sulit, tetapi juga agar kita dapat tetap berinvestasi dalam jangka panjang tanpa khawatir.
Anda menargetkan enam bulan pengeluaran di rekening tabungan. “Simpan 5 persen aset Anda dalam bentuk tunai, karena tantangan terjadi dalam hidup,” Presiden layanan perencanaan pensiun di Kirsner Wealth Management di Pompano Beach, Florida, Craig Kirsner.
Dana darurat dapat membantu bertahan dalam permainan investasi lebih panjang. Uang yang mungkin kita perlukan dalam jangka pendek (kurang dari tiga tahun) perlu disimpan dalam bentuk tunai, idealnya dalam rekening tabungan online hasil tinggi.
Demikianlah sejumlah Golden Rules yang bisa diterapkan saat ingin berinvestasi. Dengan menerapkan berbagai aturan ini, diharapkan kita bisa memiliki investasi yang sehat dan menghasilkan.