MARKET

Mengenal Dividend Trap dan Tips Untuk Menghindarinya

Penting bagi para investor yang baru main saham.

Mengenal Dividend Trap dan Tips Untuk MenghindarinyaIlustrasi dividen. Shutterstock/Monster Ztudio
07 February 2024
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Investor memiliki banyak cara untuk memaksimalkan keuntungan dari investasi Saham, misalnya dengan berburu Dividen. Namun, satu hal yang harus diwaspadai, jangan sampai mengalami Dividend Trap atau perangkap dividen.

Dividen adalah keuntungan yang dibagikan kepada pemegang saham dari perusahaan tempat berinvestasi.

Sedangkan, Plato investment management menuliskan bahwa dividend trap adalah sebuah kondisi di mana sebuah emiten saham menawarkan besaran dividen yang cukup besar untuk menarik minat para investor, namun sebenarnya saham tersebut berada dalam tren menurun. Situasi ini membuat banyak investor terjebak dan mengalami kerugian.

Biasanya, harga akan menguat hingga cum date (tanggal terakhir pemegang saham bisa membeli saham untuk mendapatkan dividen), namun tak lama kemudian mengalami pelemahan saat ex date (tanggal setelah cum date), bahkan hingga ARB beberapa hari.

Akibatnya, investor membeli di harga tinggi dan mengalami kerugian besar karena turunnya harga dan keuntungan dari dividend yield tidak bisa menutup rugi.

Banyak investor yang terjebak karena ketika membeli saham karena tidak memerhatikan situasi fundamental dari emiten lantaran menggunakan besaran dividend yield sebagai acuan.

Oleh karena itu, untuk menghindari dividend trap, ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan, seperti dikutip dari laman cermati.com berikut ini.

1. Analisis tiap pergerakan harga

Sebelum membeli saham, ada baiknya Anda melakukan analisis mendalam terkait pergerakan harga saham-saham tersebut. Anda bisa mengecek bagaimana pergerakan yang terjadi selama sepekan atau dalam satu bulan terakhir. 

Sebaiknya, Anda juga selalu memperbarui informasi atau berita-berita terkini pada sektor ekonomi baik dalam negeri atau global. Sebab, sebuah peristiwa besar atau kebijakan pemerintah terkait ekonomi turut  berdampak pada harga saham.

Bila Anda sudah terbiasa memantau dan menganalisa pergerakan harga dan sebabnya, insting Anda akan semakin terlatih untuk memprediksi naik turunnya tren harga saham.

2. Cek fundamental emiten yang jadi sasaran

Ketika masih belum merasa yakin dengan saham-saham yang beredar di bursa saham, langlah utama yang perlu Anda lakukan ialah segera periksa fundamental perusahaan.

Perusahaan yang memiliki fundamental baik biasanya jarang mengalami tren harga saham turun selama periode satu tahun.

Meski muncul tren penurunan, harga saham perusahaan akan dengan cepat kembali lagi seperti sebelumnya. Jenis saham semacam ini sangat direkomendasikan untuk jadi aset jangka panjang.

Related Topics