MARKET

Persetujuan ETF Bitcoin Spot AS Dorong ATH Terjadi Sebelum Halving Day

Meski halving Bitcoin, masyarakat diimbau lebih hati-hati.

Persetujuan ETF Bitcoin Spot AS Dorong ATH Terjadi Sebelum Halving DayIlustrasi Bitcoin Pizza Day. Shutterstock/Serenko Natalia
15 March 2024

Fortune Recap

  • Persetujuan ETF Bitcoin Spot di AS oleh SEC mendorong harga Bitcoin mencapai ATH sebelum halving day
  • ETF Bitcoin Spot membuka peluang besar bagi orang yang awalnya kebingungan menyimpan aset kripto
  • Momentum halving Bitcoin tahun ini berbeda, dengan harga Bitcoin mencapai rekor tertinggi US$73.000
  • Situasi persetujuan ETF Bitcoin Spot di AS menjadi perhatian untuk diterapkan di Indonesia
  • Bappebti masih memusatkan perhatian pada fitur tambahan bagi investor kripto seperti staking dan futures
  • Tirta mengimbau para pelaku industri dan investor pasar kripto untuk lebih berhati-hati terhadap pemilihan platform investasi kripto yang terdaftar di Bappebti
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Chief Compliance Officer (CCO) Reku, Robby, mengatakan bahwa persetujuan ETF (Exchange-Traded Fund) Bitcoin Spot di Amerika Serikat (AS) oleh Securities and Exchange Commission (SEC) pada  Januari lalu merupakan salah satu faktor pendorong meningkatnya harga Bitcoin hingga mencapai titik tertinggi (all time high/ATH) sebelum momentum Halving Day Bitcoin.

Halving Bitcoin adalah peristiwa yang terjadi empat tahun sekali, saat imbalan bagi penambang Bitcoin (block reward) berkurang setengah, usai menambang 210.000 blok.

Menurutnya, ETF  membuka peluang besar bagi orang yang awalnya kebingungan menyimpan aset kripto. "Tetapi dengan ETF Bitcoin Spot, orang mudah menyimpan dan berinvestasi kripto,” ujar Robby dalam acara diskusi Reku Finance Flash, Kamis (14/3).

Momentum halving Bitcoin tahun ini cukup berbeda dari tahun sebelumnya, karena biasanya lonjakan harga Bitcoin terjadi setelah halving berlalu. “Market saat ini jauh di luar prediksi,” kata Robby.

Saat ini, harga Bitcoin mampu menyentuh rekor harga tertinggi baru US$73.000 atau setara Rp1,14 miliar (kurs Rp15.635,60 per dolar AS). Sementara momentum halving Bitcoin diproyeksikan baru akan terjadi pada April 2024.

Selain itu, banyaknya institusi besar yang mulai merambah investasi aset kripto juga jadi faktor penyebab kenaikan harga Bitcoin mencapai ATH. “Harapannya di Indonesia (institusi) juga mulai diperbolehkan. Jadi, tidak hanya investor individu yang bertransaksi kripto, tapi juga institusi,” ujarnya.

Related Topics