Ekpansi dan sektor bisnis panas bumi yang dirambah PGEO diperkirakan akan membantu kinerja PGEO ke arah positif. Sebab, PGEO dinilai sebagai emiten dan pemain utama pada sektor energi terbarukan dengan pertumbuhan yang stabil.
"Bisnis PGEO, yaitu panas bumi, secara keseluruhan masih banyak potensi besar yang belum dimaksimalkan. Dengan kapasitas internal mencapai 672 MW, PGEO menjadi pemain yang sangat berpotensi di sektor energi hijau yang sedang berkembang saat ini," kata Equity Research Analyst Sucor Sekuritas, Andreas Tarigan.
Andreas mengatakan, energi panas bumi merupakan Energi Baru Terbarukan (EBT) paling feasible untuk Indonesia dalam mencapai net zero emission. Dalam hal ini, PGEO merupakan market leader yang bisa menjadi proksi baik di market.
Secara jangka panjang, PGEO akan diuntungkan karena merupakan salah satu market share terbesar, second largest share capacity. Bahkan, konsensi-konsensi panas bumi lain yang masih belum tergarap sebagian masih dipegang oleh PGEO.
“Secara fundamental kita lihat PGEO ini balance sheet-nya juga kuat. Kita lihat juga earnings-nya stabil dan kuat, serta bisa menghasilkan EBITDA margin 80 persen. Angka tersebut bisa dibilang tinggi dibandingkan perusahaan-perusahaan lain,” ujarnya.
Sucor Sekuritas memberi prospek positif terhadap pertumbuhan stabil dan margin PGEO yang tinggi. Berdasarkan riset tersebut, PGEO diperkirakan akan mengalami pertumbuhan kapasitas terpasang sebesar 14 persen CAGR dalam lima tahun mendatang, meningkatkan total kapasitas menjadi 1272 MW pada tahun 2027 (+89 persen dari angka saat ini).
"Kapasitas baru itu memungkinkan Perseroan untuk menghasilkan 11 miliar kWh/tahun, yang merupakan 9 persen pangsa pasar global," ungkapnya.
Dengan demikian, berdasarkan riset, Sucor Sekuritas memperkirakan pendapatan (top line) Perseroan akan mencapai US$806 juta pada 2027 atau bertumbuh 109 persen dari US$386 juta pada 2022. Dengan didukung oleh pertumbuhan pendapatan (top line) dan ekspansi marjin, laba bersih Perseroan diperkirakan akan mencapai US$205 juta pada 2027 (naik 61 persen dari US$127 juta pada 2022).
Sucor Sekuritas melihat Perseroan bakal mendapatkan keuntungan dari penyesuaian tarif yang menguntungkan setiap tahun. Tarif uap disesuaikan dengan tarif tetap sebesar 2 persen per tahun, sementara tarif listrik disesuaikan dengan menggunakan pergerakan PPI AS dan CPl AS sebagai referensi.
"Dalam tiga tahun terakhir, perusahaan mengalami kenaikan tarif sebesar 4-5 persen per tahun. Selain itu, sudah ada perjanjian take-or-pay yang mengharuskan pembeli untuk membeli jumlah minimum produksi," katanya.
Dengan fondasi tersebut, Sucor Sekuritas melihat PGEO memiliki strategi ekspansi yang sangat baik dan pertumbuhan yang stabil. Sucor Sekuritas juga merekomendasikan BUY dengan target price (TP) berbasis discounted cash flow (DCF) di level Rp1.650.