Jakarta, FORTUNE - PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) atau Delta Dunia Group menganggarkan belanja modal sekitar US$150 juta–US$190 juta (sekitar Rp2,40 triliun--Rp2,90 triliun) sepanjang 2024 demi keperluan ekspansi.
Sekitar separuhnya akan perseroan gunakan untuk ekspansi terkait dengan situs salah satu pelanggannya, PT Indonesia Pratama, yang merupakan anak usaha dari PT Bayan Resources Tbk (BYAN).
"Kurang lebih setengah dari angka belanja modal itu untuk ramp up [ekspansi]. Ini penting, karena site Bayan adalah salah satu yang terbesar dan [sifatnya] long cost production site, salah satu yang profitabilitasnya sangat baik," kata Direktur Delta Dunia Group Dian Andyasuri kepada pers di Jakarta, dikutip Rabu (20/3).
Namun, karena masih dalam tahap ramp up, Dian belum bisa memperinci proyeksi peningkatan volume overburden dari hasil ekspansi itu.
Selain ekspansi demi mendorong pertumbuhan, belanja modal juga akan DOID gunakan untuk kebutuhan perawatan aset (maintenance capex) di Indonesia dan Australia. Adapun, sejak dua tahun lalu, DOID memang sudah resmi memperluas pasar ke Negeri Kangguru.
Pendanaan akan berasal dari kas internal, fasilitas kredit dari lembaga keuangan, hingga penerbitan obligasi.