Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Garuda Indonesia (pexels.com/Jeffry S.S.)
Garuda Indonesia (pexels.com/Jeffry S.S.)

Intinya sih...

  • PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) mendapat tambahan modal Rp23,67 triliun dari PT Danantara Asset Management (Persero) (DAM).

  • Tambahan modal akan digunakan untuk penyehatan dan transformasi kinerja perseroan pascarestrukturisasi serta penguatan struktur keuangan perusahaan.

  • Rp8,7 triliun atau 37 persen dari total pendanaan akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja Garuda Indonesia, sementara Rp14,9 triliun atau 63 persen akan dialokasikan untuk mendukung operasionalisasi Citilink Indonesia.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) resmi mengantongi tambahan modal jumbo senilai Rp23,67 triliun dari PT Danantara Asset Management (Persero) (DAM).

Persetujuan tersebut disahkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada Rabu (12/11), dihadiri pemegang saham yang mewakili 75,88 persen dari total saham atau sekitar 69,42 miliar lembar.

Tambahan modal ini dilakukan melalui mekanisme Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD). Dari total dana tersebut, Rp17,02 triliun berasal dari setoran tunai, sementara Rp6,65 triliun merupakan hasil konversi utang pemegang saham.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Glenny Kairupan, menyatakan langkah strategis ini merupakan bagian penting dari rangkaian panjang proses penyehatan dan transformasi kinerja perseroan pascarestrukturisasi. Dukungan pemerintah melalui Danantara, menurutnya, menjadi bukti komitmen kuat menjaga keberlanjutan dan daya saing Garuda sebagai flag carrier nasional.

“Persetujuan pemegang saham terhadap penyertaan modal ini merupakan tonggak penting dalam perjalanan pemulihan dan transformasi Garuda Indonesia,” kata Glenny dalam keterangan tertulis, Rabu (12/11).

Ia menjelaskan, suntikan modal tersebut akan memperkuat struktur keuangan perusahaan, meningkatkan kapasitas operasional, serta mempercepat agenda transformasi pada level grup, termasuk maskapai anak usaha, Citilink. Melalui langkah ini, Garuda berharap posisi ekuitas perusahaan bisa kembali positif setelah lama berada pada zona negatif akibat dampak pandemi.

“Dengan permodalan yang lebih kuat, kami dapat memperkokoh keandalan operasional, meningkatkan kesiapan armada, serta menghadirkan layanan penerbangan yang modern dan andal bagi masyarakat,” kata Glenny.

Sekitar Rp8,7 triliun atau 37 persen dari total pendanaan akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja Garuda Indonesia, terutama untuk pemeliharaan dan perawatan pesawat.

Sementara itu, Rp14,9 triliun atau 63 persen akan dialokasikan untuk mendukung operasionalisasi Citilink Indonesia.

Dari jumlah tersebut, Rp11,2 triliun akan digunakan sebagai modal kerja dan biaya operasional, termasuk pembayaran perawatan dan perbaikan pesawat.

Rencana penggunaan pendanaan dalam bentuk setoran modal untuk maintenance dan restorasi pesawat Citilink digunakan pada airframe sebesar 10,5 persen, engine sebesar 83,4 persen, APU sebesar 3,8 persen, dan landing gear sebesar 2,3 persen.

Selain itu, Garuda juga akan menggunakan Rp3,7 triliun dari hasil PMTHMETD untuk melunasi kewajiban pembayaran bahan bakar pesawat Citilink kepada Pertamina periode 2019–2021.

Langkah ini diharapkan dapat memperbaiki posisi keuangan, memperkuat ekuitas, serta mendukung keberlanjutan usaha Garuda Indonesia dan entitas anak pada masa mendatang.

“Kami meyakini setiap kebijakan yang diambil harus berpijak pada keseimbangan antara pemulihan jangka pendek dan daya tahan bisnis jangka panjang. Dengan fondasi keuangan yang kini lebih sehat, Garuda Indonesia siap melangkah ke fase pertumbuhan yang lebih berkelanjutan,” kata Glenny.

Penyertaan modal tersebut dilakukan melalui penerbitan 315,61 miliar saham Seri D dengan harga pelaksanaan Rp75 per lembar saham.

Aksi korporasi ini juga memastikan Garuda Indonesia tetap tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), sekaligus menandai babak baru kebangkitan maskapai pelat merah tersebut setelah masa-masa sulit beberapa tahun terakhir.

 

Editorial Team