MARKET

Gelar RUPSLB, Phapros Pilih Dirut Baru

David Sidjabat diangkat jadi Direktur Utama Phapros.

Gelar RUPSLB, Phapros Pilih Dirut BaruDok. PT Phapros Tbk
15 December 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Phapros Tbk (PEHA) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dengan agenda perubahan pengurus Perseroan. Dalam rapat ini, pemegang saham menyetujui pengangkatan David Sidjabat sebagai Direktur Utama menggantikan Hadi Kardoko yang ditunjuk menjadi Direktur Produksi dan Supply Chain pada RUPSLB PT Kimia Farma Tbk pertengahan Oktober lalu.

Selain itu, RUPSLB juga mengangkat Yudhi Rangkuti sebagai Direktur Keuangan, Manajemen Risiko dan SDM. Dengan demikian, susunan pengurus Phapros menjadi sebagai berikut: 

Dewan Komisaris

  • Komisaris Utama ​​: Maxi Rein Rondonuwu
  • Komisaris​     ​​: Masrizal Achmad Syarief
  • Komisaris Independen ​: Chrisma Albandjar
  • Komisaris Independen​: Bimo Wijayanto

Direksi

  • Direktur Utama​​: David Sidjabat
  • Direktur Keuangan,Manajemen Risiko & SDM ​: Yudhi Rangkuti
  • Direktur Pemasaran​​: Maraja Jeson Siregar
  • Direktur Produksi​​: Ida Rahmi Kurniasih

Optimistis terus tumbuh

David Sidjabat merupakan lulusan MBA Georgia State University dan Sarjana Akuntansi Universitas Indonesia. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Direktur Keuangan, Manajemen Risiko & SDM PT Phapros Tbk sejak tahun 2021.

Di sisi lain, sebelum diangkat menjadi Direktur Keuangan, Manajemen Risiko & SDM PT Phapros Tbk pada RUPSLB, Yudhi Rangkuti menduduki posisi yang sama di PT Kimia Farma Apotek.

"Dengan adanya nakhoda baru, emiten berkode saham PEHA ini optimistis akan terus tumbuh dengan program-program strategis yang saat ini masih terus dijalankan, seperti operational excellence, commercial excellence, penguatan sistem digitalisasi perusahaan dan sumber daya manusia," tulis Manajemen Perseroan, dikutip Jumat (15/12).

Untuk diketahui, PT Phapros Tbk mengalami penurunan penjualan bersih sebesar 11,01 persen secara tahunan (YoY), mencapai Rp779,91 miliar pada kuartal III 2023, dibandingkan dengan Rp876,43 miliar pada kuartal III 2022. Perseroan juga mengalami kerugian bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp15,15 miliar hingga kuartal III 2023. Kondisi tersebut berbeda dari kuartal III 2022, di mana perusahaan masih mampu mencatatkan laba bersih sebesar Rp17,12 miliar.

Related Topics