Ditopang Fundamental, Saham Amman Hijau di Hari Debut

Jakarta, FORTUNE - Saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) berhasil ditutup menguat 3,54 persen ke harga Rp1.755 di hari perdagangan pertama, Jumat (7/7), setelah resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Mengutip RTI Business, saham AMMN bergerak di rentang 1.700 sampai dengan 1.820. Rata-rata harganya hari ini adalah Rp1.747,30. Adapun, harga penawaran awal sahamnya adalah Rp1.695.
Volume transaksi AMMN hari ini adalah 411,47 juta saham, dengan nilai transaksi Rp719,13 miliar dan frekuensi transaksi 44.476 kali. Rasio price to earning-nya di hari perdana masuk bursa adalah 6,68 kali. Sementara itu, rasio price to book-nya adalah 2,27 kali, dengan kapitalisasi pasar Rp126,21 triliun.
AMMN sendiri menerbitkan 6,32 miliar saham biasa atau 8,8 persen saham dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Nilai penawaran umum perdananya adalah Rp10,73 triliun. Itu IPO terbesar di Indonesia sepanjang 2023 ini.
"IPO ini merupakan salah satu langkah strategis untuk mengembangkan bisnis AMMN yang berkelanjutan di era transisi energi, yang akan mendorong permintaan komoditas tembaga di masa mendatang," kata Direktur Utama AMMN, Alexander Ramlie, Jumat (7/7).
Saat masa penawaran umum AMMN, ada kelebihan permintaan atau oversubscribed sebesar 13,6 kali, dengan jumlah investor lebih dari 27.000 orang. "Pooling size pun meningkat dari 2,5 persen menjadi 7,5 persen dari seluruh jumlah saham yang ditawarkan dalam IPO AMMN sebagai dampak oversubscribtion tersebut," kata Direktur Utama Mandiri Sekuritas, oki Ramadhana, selaku salah satu penjamin pelaksana emisi efek.
Adapun, AMMN akan memakai dana IPO untuk sejumlah kebutuhan, yakni:
- Rp1,79 triliun disetor sebagai modal kepada PT Amman Mineral Industri (AMIN) untuk membiayai pengeluaran modal atas proyek smelter dan pemurnian logam mulia di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
- Rp3,05 triliun untuk melunasi utang kepada PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT).
- Sisa dana akan dipakai untuk penyetoran modal kepada AMNT demi membiayai pengeluaran modal proyek ekspansi konsentrator dan proyek pembangkit listrik tenaga gas dan uap di KSB, NTB.