Ditopang Rebound Saham Bank, IHSG Diproyeksi Menghijau Lagi!

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sedang berada dalam tren rebound dengan menyentuh level tertinggi sepanjang 2025 sebanyak 2 hari berturut-turut, yakni Rabu (23/7) dan Kamis (24/7). Bagaimana proyeksi IHSG hari ini (25/7)?
Pada Kamis sore, IHSG ditutup menguat 0,83 persen di level 7.530,90. Sepanjang perdagangan 2025, penguatannya telah mencapai 6,18 persen.
Phintraco Sekuritas menjelaskan penguatan IHSG tersebut dipicu oleh berbagai sentimen. Pertama, ekspektasi akan semakin banyaknya kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan para mitra dagangnya, sehingga dampak perang dagang diproyeksi mereda dan ekonomi global terhindar dari resesi.
Asian Development Bank (ADB) bahkan memprediksi pertumbuhan Indonesia dapat mencapai 5 persen pada 2025 dan 5,1 persen pada 2026. Di lain sisi, ADB menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Kawasan Asia Tenggara menjadi 4,2 persen dari proyeksi sebelumnya 4,7 persen. Pemicu utamanya dikontribusikan oleh penurunan proyeksi ekonomi Thailand (1.8% vs 2.8%), Malaysia (4,3 persen vs 4,9 persen), Vietnam (6,3 persen vs 6,6 persen) dan Filipina (5,6 persen vs 6 persen).
"Optimisme akan ekonomi Indonesia yang lebih tangguh dari perkiraan sebelumnya menjadi salah satu faktor yang mendorong rebound saham perbankan," kata Analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim dalam risetnya.
Menurutnya, secara teknikal, tren kenaikan IHSG dalam jangka menengah panjang masih kuat selama bertahan di atas level 7.450-7.500. Namun dalam jangka pendek, IHSG rentan mengalami pullback karena kondisi yang berada di area overbought. IHSG diperkirakan bergerak pada kisaran 7.480-7.590 pada perdagangan Jumat (25/7).
Bagaimana dengan sentimen IHSG hari ini? Ketegangan antara Tiongkok dan Uni Eropa meningkat saat KTT Uni Eropa-Tiongkok yang ke-25 dimulai pada hari Kamis (24/7). Uni Eropa menyerukan kekhawatiran atas ketidakseimbangan perdagangan yang semakin besar pada pertemuan tersebut.
Sementara itu, delegasi AS dijadwalkan akan bertemu dengan delegasi Tiongkok di Stockholm, Swedia pada 28-29 Juli mendatang untuk negosiasi perdagangan serta topik yang lebih luas, termasuk pembelian minyak mentah Iran dan Rusia oleh Tiongkok.
Indeks futures di Wall Street bergerak mixed (24/7), setelah White House menyatakan bahwa Presiden Trump akan mengunjungi The Fed pada hari Kamis (24/7). Hal itu meningkatkan tekanan terhadap Chairman The Fed Jerome Powell.
"Ini adalah untuk pertama kalinya dalam hampir dua dekade terakhir seorang Presiden AS melakukan kunjungan resmi ke bank sentral AS," kata Ratna.
Di tengah kondisi itu, Phintraco Sekuritas menyoroti saham-saham berikut ini: BRIS, BBRI, BMRI, BBNI, dan ERAA.
Senada dengan Phintraco Sekuritas, Binaartha Sekuritas pun memproyeksikan IHSG hari ini menguat di kisaran 7.510 sampai dengan 7.580. Daftar saham yang masuk pantauan mereka adalah AKRA, AMRT, INKP, ISAT, dan MBMA.
Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan IHSG telah mengeliminasi peluang skenario overlab wave (b) dengan dilewatinya level 7.545 sebagai batas maksimal. Dengan demikian, kemungkinannya adalah IHSG saat ini membentuk wave (i) dari [c] atau justru sudah hampir menyelesaikan wave [c] dari B dan rawan mengalami koreksi signifikan dalam 1-2 pekan ke depan.
Level support IHSG berada di 7.432, 7.354, dan 7.271, sementara level resistennya di 7.617, 7.720 dan 7.805. Indikator MACD menunjukkan adanya momentum bullish.