MARKET

Anggarkan Capex Rp74 Miliar, Ranch Market Bakal Buka 3 Gerai Baru

Capex akan didanai internal dan pinjaman bank.

Anggarkan Capex Rp74 Miliar, Ranch Market Bakal Buka 3 Gerai BaruDok. Ranchmarket99id
31 May 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Emiten ritel supermarket Grup Djarum, PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC) melanjutkan ekspansinya tahun ini. Perusahaan pemilik jaringan gerai Ranch Market ini akan membuka tiga gerai baru yang sebagian didanai dari belanja modal (capex) tahun ini. 

"Untuk memperkuat dan memperluas pasar di Indonesia, perseroan berencana untuk membuka tiga toko baru pada kuartal 1 dan  3 di kota Sulawesi dan Jakarta," kata manajemen perseroan dikutip dari materi public expose yang publish di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (31/5).

Perseroan berencana menganggarkan capex sebesar Rp74 miliar, yang mana akan digunakan untuk pembukaan toko baru, renovasi toko dan keperluan head office. Belanja modal tersebut akan dibiayai dengan dana internal dan pinjaman bank.

Seiring ekspansi gerai yang dilakukan, perseroan menargetkan pendapatan bersih tahun ini naik 9,8 persen menjadi Rp3,2 triliun dan pertumbuhan pendapatan bersih dari toko existing (SSSG). "Sinergi pemasaran dan produk dengan blibli juga diharapkan memberikan dampak positif terhadap penjualan," tulis manajemen.

Alhasil, laba tahun berjalan perseroan ditargetkan dapat ikut meningkat hingga 86,7 persen dari yang sebelumnya minus Rp11,3 miliar  terdorong dari implementasi operational excellence (toko, DC dan head office) yang telah dijalankan secara berkelanjutan serta peningkatan laba dari toko ekisting dan pembukaan gerai baru.

Hingga akhir tahun lalu, total perseroan mengoperasikan 70 gerai di seluruh Indonesia, dengan rincian 18 gerai Ranch Market, 35 gerai Farmers Market, 2 gerai The Gourmet, 3 gerai Day2Day, 11 Farmers Family dan 1 Pasarina.

Kinerja keuangan

Sepanjang 2022, RANC membukukan pendapatan Rp2,89 triliun, tumbuh tipis dibandingkan tahun sebelumnya Rp2,88 triliun. Meski pendapatan tumbuh, laba bersih perseroan terkoreksi yang disebabkan inflasi dan penurunan daya beli. "Pada 2022 inflasi mencapai 5,51 persen membuat pertumbuhan berjalan lambat, daya beli menurun dimana transaksi per basket 2022 turun 20 persen dibanding 2021," tulis manajemen. 

Kinerja pembukaan toko pada 2021 juga masih belum berkontribusi maksimal ditambah penurunan kinerja pasar Jawa Timur turut berkontribusi terbesar penurunan laba perusahaan.

Sedangkan emiten ritel supermarket PT Hero Supermarket Tbk (HERO) pada 2022 mencatat perbaikan kinerja. Perseroan mampu membalikkan kerugian sebesar Rp963,52 miliar pada 2021 menjadi untung Rp59,11 miliar sepanjang tahun lalu. Laba bersih per sahamnya pun mencapai Rp14, naik signifikan dari rugi per saham sebesar Rp230 pada 2021.

Capaian tersebut ditopang oleh kenaikan pendapatan bersih sebesar 27,29 persen (YoY) dari Rp3,48 triliun menjadi Rp4,43 triliun. “Hal ini didukung oleh keuntungan dari divestasi beberapa properti yang dimiliki,” kata Presiden Direktur Hero Supermarket, Patrick Lindvall dalam keterbukaan informasi, Selasa.

Berdasarkan tinjauan strategis untuk beralih dari merek Giant sejak paruh kedua 2021, HERO telah mendivestasi tiga properti pada kuartal II 2022. Lalu, pada Januari 2023, perseroan pun sudah menjual satu properti lain guna lebih memperkuat posisi keuangan.

Related Topics