MARKET

Bentoel Beli Mesin Cigarette Packer Rp23,4 M

BP butuh tambahan mesin untuk meningkatkan kapasitas produk.

Bentoel Beli Mesin Cigarette Packer Rp23,4 MIlustrasi pabrik rokok elektrik. (Pixabay/Axevaper)

by Ekarina

06 February 2023

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Emiten produsen rokok, PT Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA), melakukan ekspansi produksi melalui pembelian mesin rokok senilai Rp23,42 miliar. Transaksi pembelian dilakukan anak usaha perseroan, PT Bentoel Prima (BP), kepada British-American Tobacco Marketing (Singapore) Private Limited.

Manajemen perseroan mengatakan saat ini terdapat mesin-mesin yang tidak digunakan di BAT Marketing Singapore. Di lain pihak, saat ini BP membutuhkan tambahan mesin untuk meningkatkan kapasitas produksinya.

Dengan membeli mesin ini dari BAT Marketing Singapore, perseroan berharap terjadi peningkatan efisiensi produksi sekaligus mendorong operasional. Berdasarkan pertimbangan tersebut, BP memandang perlu mengembangkan kegiatan usaha dalam bidang produksi dan pemasaran rokok.

"Maka salah satu alternatif untuk memperoleh pendanaan yang akan dialokasikan untuk meningkatkan kapasitas bisnis produsen dan pemasaran adalah melalui pelaksanaan rencana transaksi melalui pembelian aset kepada BAT Marketing Singapore," tulis manajemen perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (6/2). 

Pada 12 Desember 2022, kedua belah pihak telah menandatangani Asset Sale Agreement. Berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak, transaksi baru akan berlaku efektif setelah mendapatkan pendapat kewajaran dari penilai independen.

Tujuan transaksi

Bentoel Prima merupakan entitas anak perseroan yang mulai beroperasi secara komersial pada 1997 di Malang, Jawa Timur.

Keuntungan yang akan diperoleh Bentoel Internasional selaku perusahaan induk dari transaksi adalah sebagai berikut :

  1. Perseroan akan memperoleh keuntungan berupa tambahan kas dari efisiensi produksi dari BP atas pembelian aset yang diharapkan akan menambah produktivitas BP.
  2. Keuntungan yang diperoleh tersebut dapat digunakan sebagai modal kerja bagi perseroan secara konsolidasi.
  3. Proses jual-beli seperti negosiasi, penagihan, dan pembayaran relatif lebih mudah dilakukan, karena BP sebagai perusahaan terkendali dari perseroan melakukan transaksi dengan BAT Marketing Singapore yang merupakan afiliasi dari perseroan.

Kontribusi industri tembakau

Di tengah persaingan antar industri dan peraturan yang mengikat Industri Hasil Tembakau (IHT), pengembangan produk dan produk berorientasi ekspor diharapkan dapat menjadi salah satu strategi bertahan pelaku industri hasil tembakau nasional.

Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika, sempat mengatakan IHT menyumbang penerimaan devisa melalui ekspor produk IHT sepanjang 2021 mencapai US$ 934,05 juta, dengan 8,4 persen di antaranya berasal dari produk hasil pengolahan tembakau lainnya (HPTL) dan rokok elektrik (REL).

Sementara itu, penerimaan cukai pada 2021 naik 10,24 persen menjadi Rp188,81 triliun dibandingkan dengan penerimaan cukai  2020 yang sebesar Rp170,24 triliun.

Salah satu dukungan pemerintah bagi investasi produk inovasi olahan tembakau sekaligus menjaga kualitas produk dalam rangka melindungi konsumen adalah dengan menyusun Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk Produk Tembakau yang Dipanaskan pada tahun 2020. Pada 2021, Kemenperin menyusun SNI Cairan Rokok Elektrik untuk Rokok Elektrik.