MARKET

Hartadinata Abadi (HRTA) Ekspor Perhiasan Emas ke India Rp2,66 T

Jumlah pesanan ekspor perhiasan emas LPCPL capai 3 ton.

Hartadinata Abadi (HRTA) Ekspor Perhiasan Emas ke India Rp2,66 TDok. Hartadinata Abadi Tbk (HRTA)
30 May 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Emiten perhiasan emas, PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) menandatangi nota kesepahaman (MoU) dengan perusahaan asal India LP Commodities Private Limited (LPCPL) terkait kerja sama ekspor perhiasan emas. Hal ini ditargetkan bisa berdampak positif terhadap kinerja produksi maupun penjualan emas perseroan. 

Direktur Utama Hartadinata Abadi, Sandra Sunanto mengatakan, pada 25 Mei 2023, perseroan telah melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama ekspor perhiasan emas dengan LPCPL  dengan jumlah pesanan 3 ton emas. "Nilai transaksi kerja sama tersebut diperkirakan mencapai US$177,82 juta atau setara Rp2,66 triliun," katanya dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) , Selasa (30/5).

Adapun kerja smaa tersebut berlaku selama tiga bulan, terhitung mulai 25 Mei 2023 hingga 25 Agustus 2023. Nilai transaksi tersebut mencapai lebih dari 20 persen ekuitas perseroan, sehingga dikategorikan transaksi material.

Baik perseroan mauoun LPCPL tidak terdapat hubungan afiliasi atau benturan kepeningan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di pasar modal. Oleh karenanya, pelaksanaan transaksi ini bukan merupakan transaksiafiliasi dan transaksi yang mengandung benturan kepentingan sebagaimana yang dimaksud dalam POJK No.42/POJK.04/2020 tentang transaksi afiliasi dan transaksi benturan kepentingan.

Kinerja HRTA

PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA)  membukukan pendapatan Rp2,12 triliun di kuartal I 2023, tumbuh 53,84 persen secara tahunan (YoY) bila dibandingkan Rp1,37 triliun di kuartal pertama tahun lalu.

Sandra mengatakan pertumbuhan tersebut didukung oleh volume penjualan dalam emas murni sebesar 39,82 persen (YoY) di kuartal I 2023 menjadi 2,16 ton diikuti kenaikan rata-rata harga jual emas atau average selling price (ASP) sebesar 10,68 persen menjadi Rp970.295.

Berdasarkan segmen, penjualan emas kepada grosir meningkat ke level 92,54 persen mengingat adanya penjualan ekspor, diikuti oleh penjualan ritel (6,60 persen) dan bisnis gadai (0,72 persen).

Tumbuhnya pendapatan perseroan turut menyebabkan laba bersih perusahaan meningkat sebesar 37,80 persen secara tahunan menjadi Rp69,84 miliar dengan margin laba bersih (net profit margin/NPM) di level 3,30 persen.

"Sementara, ROA dan ROE berada di 6,60 persen dan 15,59 persen serta DER berada pada level di 1,36x di kuartal I 2023," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (5/5). 

 Sandra mengatakan, inovasi berkelanjutan menjadi faktor kunci pertumbuhan kinerja keuangan HRTA, salah satunya melalui peluncuran produk baru yaitu EMASKU.

EMASKU with Secure Certificate merupakan produk emas batangan dengan kadar 99,99 persen yang disertai dengan sertifikat keamanan dan tersedia dengan berat 250 gram, 500 gram dan 1 kilogram.

Related Topics