MARKET

HERO Dapat Pinjaman Rp400 Miliar untuk Suntik Modal Anak Usaha

Penyertaan modal akan memperkuat neraca keuangan anak usaha.

HERO Dapat Pinjaman Rp400 Miliar untuk Suntik Modal Anak UsahaIlustrasi pelayanan Hero Supermarket. (dok. Hero Group)
03 October 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Emiten ritel, PT Hero Supermarket Tbk (HERO) mengantongi pinjaman senilai Rp400 miliar dari MUFG Bank Ltd. Dana tersebut  akan digunakan HERO untuk menyuntikkan modal ke anak usahanya yaitu PT Rumah Mebel Nusantara (RUMAH).

Manajemen perusahaan mengatakan, HEO akan menyuntikkan dana Rp450 miliar ke dalam RUMAH untuk penerbitan 45 juta lembar saham baru masing-masing dengan nilai nominal Rp10.000 per saham, dengan nilai nominal keseluruhan sebesar Rp450 miliar yang akan diambil bagian seluruhnya oleh perseroan.

Peningkatan modal RUMAH ini telah disetujui Dewan Komisaris perseroan pada 6 September 2023 dan keputusan sirkuler pengganti Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa RUMAH serta keputusan sirkuler Dewan Komisaris RUMAH, masing-masing pada 18 September 2023. 

"Pandemi telah berdampak besar pada posisi keuangan RUMAH. Penyertaan modal akan memperkuat neraca keuangan RUMAH, yang pada akhirnya akan mendukung operasi bisnis dan pertumbuhan perusahaan itu di masa depan," tulis manajemen perseroan dalam keterbukaan informasi dikutip dari laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (3/10).

Di saat yang sama, perseroan memiliki kondisi keuangan yang memadai untuk mendukung sebagian besar penyertaan modal ke RUMAH melalui fasilitas pinjaman dari bank.

RUMAH merupakan anak perusahaan terkendali yang dimiliki oleh HERO dengan total persentase kepemilikan 99,99 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor di RUMAH.

Membalikkan kerugian

HERO mencatat kinerja positif sepanjang semester I 2023. Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 136 miliar didukung oleh divestasi properti dan pemulihan bisnis setelah pandemi. 

HERO membukukan pendapatan bersih sebesar Rp2,51 triliun pada semester I 2023, tumbuh 17 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Laba yang dibukukan pada semester tercatat sebesar Rp 132 miliar, berbalik positif dibandingkan dengan kerugian yang dicatat pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 114 miliar, hal ini terutama disebabkan oleh hasil divestasi properti.

Di sisi lain, Guardian Health & Beauty terus membukukan pemulihan yang solid setelah pandemi. Gerai-gerai berlokasi di mal dan area wisata terus memberikan keuntungan yang tercermin dari pertumbuhan jumlah kunjungan pelanggan yang terus meningkat.

Secara keseluruhan, penjualan like-for-like meningkat lebih dari 30 persen di semester pertama. Profitabilitas mengalami peningkatan hampir dua kali lipat pada semester pertama dibandingkan periode yang sama tahun lalu, terdorong oleh pertumbuhan penjualan dan operating leverage yang solid.

"Guardian terus memperkuat proposisi nilainya, mengoptimalkan rangkaian produknya, dan mengembangkan omnichannel untuk meningkatkan aksesibilitas bagi pelanggannya," kata Presiden Direktur Hero Supermarket, Patrik Lindvall, Jumat (1/9).

IKEA juga membukukan peningkatan penjualan  pada semester pertama seiring pembukaan toko-toko baru pada tahun sebelumnya. Namun, penjualan like-for-like IKEA dipengaruhi oleh berkurangnya rata-rata pembelanjaan pelanggan yang disebabkan penurunan permintaan terhadap produk dengan masa pakai yang lama (durable goods), yang mana terjadi perubahan fokus belanja pelanggan pada liburan dan rekreasi.

Sedangkan, kinerja like-for-like membaik pada kuartal kedua dan meningkatnya jumlah kunjungan pelanggan memberikan dampak positif pada toko offline perseroan. Akan tetapi, profitabilitas tetap mengalami dampak dari berkurangnya jumlah rata-rata permintaan pelanggan. Pada sisa tahun ini, IKEA akan mempriortaskan kinerja gerainya dengan meningkatkan pengalaman belanja pelanggan, memperbaiki manajemen stok dan pengendalian biaya yang berkelanjutan.

Penurunan permintaan terhadap kebutuhan pokok pelanggan berdampak pada kinerja penjualan dan profitabilitas Hero Supermarket pada semester pertama. Namun demikian, perseroan bakal berinovasi dengan pengembangan format dan inisiatif pengoptimalan rangkaian produk serta penerapan pengendalian biaya yang ketat untuk meningkatkan efisiensi kegiatan operasional.

Related Topics