MARKET

Multi Bintang Catat Kenaikan Laba Bersih 38,9%, Ini Penopangnya

MLBI mencatat penjualan bersih Rp3,11 triliun di 2022.

Multi Bintang Catat Kenaikan Laba Bersih 38,9%, Ini Penopangnyadok. Bir Bintang
07 March 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Emiten produsen bir dan minuman berakohol, PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) mencatat laba bersih Rp924,76 miliar. Angka ini tumbuh 38,95 persen bila dibandingkan laba bersih tahun sebelumnya mencapai Rp665 triliun. 

Mengutip laporan keuangan perusahaan, sepanjang 2022 Multi Bintang membukukan penjualan bersih Rp3,11 triliun, naik 25,91 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,47 triliun.  Sebagian besar penjualan berasal dari pasar lokal dan sisanya dari ekspor. 

"Berdasarkan kelompok produk, penjualan segmen minuman berakohol menyumbang Rp2,77 triliun, sementara dari kelompok prouk non-alkohol mencapai Rp342 miliar," tulis manajemen 

Seiring naiknya penjualan, beban pokok penjualan perseroan pun meningkat menjadi Rp1,19 triliun dari yang sebelumnya Rp1,11 triliun. Alhasil, perseroan meraih laba kotor Rp1,92 triliun. Angka tersebut masih tumbuh  41,9  persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp1,36 triliun. 

Di sisi lain, perusahaan juga mencatat laba operasi Rp1,25 triliun, tumbuh 41,2 persen dibandingkan pada 2021 sebesar Rp890 miliar setelah tergerus sejumlah beban operasional, seperti rugi selisih kurs, beban penjualan dan beban umum administrasi.

Adapun, setelah dikurangi beban keuangan dan pajak, perusahaan pemilik brand Bir Bintang ini berhasil mencatat laba bersih Rp925 miliar.


 

Strategi ke depan

Dalam pernyataannya, perusahaan menyatakan memiliki sejumlah strategi untuk mendukung kinerja perusahaan sepanjang 2022 dan ke depan. 

Guna mendukung efisiensi dan kelanjutan bisnis ke depan, perusahaan menyatakan bakal berfokus pada nilai dan produktivitas dan mencapai skala biaya seiring pertumbuhan bisnis perusahaan. 

“Intensitas kinerja dan menerapkan tata kelola yang kuat, perusahaan akan memastikan akuntabilitas untuk penghematan target biaya, serta menciptakan biaya berkelanjutan budaya perbaikan sebagai bagian dari rencana strategis jangka panjang,” tulis perseroan dalam materi paparan publik. 

Related Topics