- cum date (Pasar Reguler & Negosiasi): 2 Januari 2026
- ex date (Pasar Reguler & Negosiasi): 5 Januari 2026
- pencatatan di bursa (Listing): 8 Januari 2026
- periode perdagangan HMETD: 8–22 Januari 2026
INET Gelar Rights Issue Rp3,2 Triliun, Ekspansi Jumbo Siap Digelar

- PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) menggelar rights issue senilai Rp3,2 triliun dengan penerbitan Waran Seri II.
- 12,8 miliar saham baru akan diterbitkan dengan harga pelaksanaan rights issue Rp250 per saham.
- Dana segar dari rights issue akan dialokasikan untuk ekspansi jaringan FTTH dan submarine cable.
Jakarta, FORTUNE – PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) atau Sinergy Networks resmi mengantongi lampu hijau dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menggelar aksi korporasi penggalangan dana jumbo.
Pernyataan efektif yang terbit pada Selasa (23/12) memuluskan langkah perseroan melakukan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) I atau rights issue. Dalam aksi ini, INET membidik perolehan dana segar hingga Rp3,2 triliun.
Berdasarkan prospektus, perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 12,8 miliar saham baru bernominal Rp10 per lembar. Harga pelaksanaan ditetapkan Rp250 per saham.
Manajemen INET menegaskan dana hasil rights issue akan difokuskan untuk ekspansi agresif infrastruktur digital. Porsi terbesar, yakni sekitar Rp2,8 triliun, akan disuntikkan ke entitas anak, PT Garuda Prima Internetindo (GPI).
Dana tersebut dialokasikan untuk pengembangan jaringan fiber-to-the-home (FTTH) berkecepatan tinggi dengan teknologi mutakhir Wi-Fi 7. Perseroan menargetkan dapat melayani 2 juta pelanggan di wilayah strategis Pulau Bali dan Lombok.
Selain itu, sekitar Rp215,38 miliar akan disalurkan ke PT Pusat Fiber Indonesia (PFI) untuk pembayaran indefeasible right of use (IRU) jaringan kabel bawah laut (submarine cable) kepada PT JMP. Sisa dana akan digunakan sebagai modal kerja operasional.
Keputusan ini dinilai sebagai sinyal kuat manajemen untuk memperkokoh fondasi bisnis jangka panjang di tengah persaingan industri telekomunikasi yang kian ketat.
Sebagai pemanis (sweetener) bagi investor, INET juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 3,2 miliar Waran Seri II secara cuma-cuma. Waran ini diberikan kepada pemegang saham yang melaksanakan haknya. Jika seluruh waran dilaksanakan di kemudian hari, perseroan berpotensi meraup dana tambahan hingga Rp691,2 miliar.
Demi menjamin kesuksesan aksi korporasi ini, pemegang saham pengendali yakni PT Abadi Kreasi Unggul Nusantara (AKUN) bertindak sebagai pembeli siaga (standby buyer). AKUN menyatakan kesanggupan mengambil sisa saham yang tidak diserap publik hingga maksimal 5,65 miliar saham.
Meski demikian, investor lama yang tidak melaksanakan haknya perlu mencermati risiko dilusi kepemilikan saham yang mencapai maksimum 57,14 persen.
Jadwal penting pelaksanaan:
Bagi investor yang berminat, berikut tanggal-tanggal penting yang perlu dicatat:
Investor yang ingin mendapatkan hak memesan saham baru wajib memiliki saham INET hingga penutupan perdagangan bursa pada tanggal cum right (2 Januari 2026).






