MARKET

Transformasi Digital Kian Marak, Metrodata Incar Pendapatan Rp25 T

MTDL menggandeng perusahaan Vietnam untuk promosikan AI.

Transformasi Digital Kian Marak, Metrodata Incar Pendapatan Rp25 TJajaran Direksi PT Metrodata Electronics Tbk (Metrodata) pada RUPST 2023/Dok Metrodata
19 February 2024
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Emiten teknologi informasi dan komunikasi (TIK)  di bidang solusi, konsultasi digital, PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL),  menargetkkan meraih pendapatan sekitar Rp25 triliun di akhir tahun ini. Perseroan optimistis target itu dapat dicapai  seiring Transformasi Digital menuju era industri 4.0 yang banyak dilakukan perusahaan-perusahaan di Indonesia.  

Presiden Direktur PT Metrodata Electronics,  Susanto Djaja mengatakan, aktivitas bisnis dalam negeri semakin menggeliat setelah pandemi Covid-19. Demikian, dengan berakhinya masa pemilu, perseroan melihat prospek pertumbuhan ekonomi dan bisnis akan lebih baik di 2024.  

"Hal ini tercermin dari pergerakan bisnis unit Distribusi untuk segmen Consumer yang mulai pulih sementara bisnis unit Distribusi segmen Commercial, dan  juga bisnis unit Solutions & Consulting terus meningkat karena dorongan yang datang dari proses transformasi digital perusahaan-perusahaan di Indonesia. Kami optimis di 2024 ini akan semakin banyak perusahaan membutuhkan jasa Metrodata Group dalam melakukan transformasi digital menuju Industri 4.0,” kata Susanto dalam keterangannya, Senin (19/2).

Era industri 4.0 merupakan era di mana dunia online dan lini produksi di industri saling terintegrasi. Di era ini, semua proses produksi berjalan dengan internet sebagai penopang utama, sehingga menyebabkan peningkatan permintaan akan perangkat keras, perangkat lunak, dan layanan integrasi sistem untuk memastikan produk-produk ini dapat diterapkan oleh bisnis, yang ditawarkan oleh MTDL sebagai solusi lengkap untuk kebutuhan TIK.

Beberapa teknologi yang mendampingi penerapan menuju Industri 4.0 juga meliputi Internet of Things (IoT), selain kecerdasan buatan (AI). Selain itu, ada juga penerapan cloud computing dengan cyber security multi layer didasari oleh kolaborasi antara IT (Informasi Teknologi) dan OT (Operasional Teknologi) kelas dunia.

Kebutuhan transformasi digital pelaku bisnis juga masih sangat luas untuk area seperti Business Application (ERP), digital business platform (API), serta proyek-proyek pengembangan lainnya.

Ekspansi Bisnis AI

Untuk menangkap berbagai peluang bisnis teknologi informasi, Metrodata telah menandatangani MoU (Memorandum of Understanding) dengan FPT Information System (FPT IS), sebuah perusahaan transformasi digital asal Vietnam.

MoU ini akan mengeksplorasi potensi sinergi dalam pembangunan solusi transformasi digital yang didukung oleh solusi Cloud, Data, dan Artificial Intelligence, guna menangkap peluang digital Indonesia yang terus berkembang.

Dalam kolaborasi ini, Metrodata dan FPT akan fokus untuk mempromosikan aplikasi berbasis Artificial Intelligence (AI) guna meningkatkan produktivitas dan mempercepat visi 'Visi Indonesia 2045'.

"Langkah strategis ini sejalan dengan komitmen kami untuk menjadikan teknologi sebagai mesin pertumbuhan dan mercusuar bagi pembangunan ekonomi digital berkelanjutan Indonesia,” ujar Susanto. 

Ekonomi digital Indonesia menawarkan banyak peluang dan prospek, dengan proyeksi mencapai US$1,5 triliun, menyumbang 14 persen dari PDB.

"Terutama, infrastruktur Cloud dan peluang terkait Artificial Intelligence diharapkan akan berlipat ganda setiap lima tahun. Daya saing digital Indonesia telah meningkat drastis selama bertahun-tahun, terutama selama pandemi Covid-19, memberikan kesempatan bagi perusahaan teknologi seperti FPT IS dan Metrodata untuk berkontribusi dalam mempercepat pemulihan ekonomi," katanya.

Oleh sebab itu MTDL optimis bisa mencapai pertumbuhan pendapatan sekitar Rp25 triliun di tahun ini dari tingginya kebutuhan akan transformasi digital di Indonesia.

Related Topics