MARKET

XL Axiata Catat Pendapatan Rp23,8 T, Mayoritas dari Layanan Digital

Total pelanggan XL Axiata mencapai 57,5 juta.

XL Axiata Catat Pendapatan Rp23,8 T, Mayoritas dari Layanan DigitalKaryawan mengamati kondisi jaringan XL Axiata di Jakarta, Selasa 21 Januari 2020. Shutterstock/Triawanda Tirta Aditya
by
22 November 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

FORTUNE – Jakarta, PT XL Axiata Tbk (EXCL) melanjutkan tren pertumbuhan profitabilitas sepanjang sembilan bulan pertama 2023.

Dalam periode tersebut, pendapatannya tetap tumbuh 10 persen secara tahunan menjadi Rp 23,88 triliun, sementara laba bersih setelah dinormalisasi (NPAT) mencapai Rp1,02 trilun. 

Data dan layanan digital berkontribusi 91 persen dari total pendapatan atau Rp21,72 triliun.

“Tantangan ke depan tentunya tidak akan lebih ringan. Untuk itu, berbagai inisiatif akan terus kami lakukan, termasuk mendorong dan mengakselerasi pertumbuhan bisnis Fixed Broad Band (FBB) dan Fixed Mobile Convergence (FMC) yang hingga saat ini terus menunjukkan potensi sangat menggembirakan,” kata Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini, dalam keterangannya, Rabu (22/11). 

Dia mengatakan hingga kuartal III 2023 terdapat 206.000 pelanggan layanan Home, dengan penambahan hingga sebanyak lebih dari 52.000 dalam tiga bulan. Pencapaian tersebut tidak terlepas dari semakin luasnya jaringan XL SATU Fiber yang kini telah mencapai 75 kota/kabupaten, termasuk lebih dari 12 kota/kabupaten tambahan dalam tiga bulan terakhir. 

Di sisi lain, XL Axiata mampu untuk terus meningkatkan penetrasi layanan konvergensi hingga 69 persen dari pelanggan layanan Home.

Dengan total jumlah pelanggan mencapai 57,5 juta hingga akhir September 2023, rata-rata pendapatan per pengguna (ARPU) mobile XL Axiata mencapai Rp40.000 untuk layanan prabayar, Rp90.000 pascabayar, dan Rp42.000 blended.

Peningkatan blended ARPU searah dengan fokus perusahaan untuk meraih dan mempertahankan pelanggan yang produktif. 

Belanja modal XL Axiata

EXCL, kata Dian, terus berupaya meningkatkan kualitas jaringan sebagai penopang utama layanan konvergensi, dan telah berhasil meningkatkan performa jaringan dan pengalaman pelanggan.

Hal itu tecermin pada pengalokasian belanja modal (capex) Rp8 triliun, yang mayoritas dimanfaatkan untuk mendukung kebutuhan ekspansi jaringan.

Hingga akhir September 2023, total jumlah BTS XL Axiata mencapai 158.225 BTS, termasuk BTS 4G mencapai 103.408 unit. Jumlah tersebut meningkat 7 persen dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya, dengan tingkat keterhubungan dengan jaringan optik fiber mencapai 61 persen (fiberized).

“Investasi dan strategi jaringan yang terus dilakukan tersebut telah berhasil meningkatkan kualitas pengalaman jaringan yang lebih baik untuk mendukung penggunaan layanan yang lebih tinggi. Hal ini terbukti dengan trafik layanan yang tumbuh sebesar lebih dari 21 persen secara tahunan, mencapai 7.109 Petabytes,” ujar Dian.

Utang yang sehat untuk perusahaan

Akan hal keuangan XL Axiata per akhir September 2023, utang kotornya Rp9,67 triliun, dengan rasio gearing net debt to EBITDA (termasuk finance lease) sebesar 2,7 kali, dan utang bersih mencapai Rp7,8 triliun.

XL Axiata tidak memiliki utang berdenominasi dolar Amerika Serikat.

Sebesar 37 persen dari pinjaman yang ada saat ini memiliki suku bunga mengambang (floating) dan 63 persen memiliki suku bunga tetap. Free Cash Flow (FCF) berada pada tingkat yang sehat, dengan peningkatan 53 persen menjadi Rp6,21 triliun.

Related Topics