Jakarta, FORTUNE - Menjelang pidato Ketua The Fed, Jerome Powell, di Simposium Jackson Hole pada 22 Agustus 2025 mendatang, pasar logam mulia dan aset digital seperti bitcoin menunjukkan tren pelemahan.
Bitcoin turun 3,2 persen menyentuh level U$113.000 dengan ethereum terkoreksi 5,3 persen ke area US$4.100, sementara altcoin seperti ADA, SEI, PENGU, dan POL terkoreksi lebih dari 6 persen dalam 24 jam terakhir. Di samping itu, saham perusahaan terkait kripto, seperti MARA, COIN, dan MSTR, juga turut terkoreksi lebih dari 5 persen seiring dengan koreksi yang terjadi di pasar kripto.
Fahmi Almuttaqin, Analyst Reku, menilai pasar cemas dipicu beberapa faktor, salah satunya adanya indikasi pemotongan suku bunga The Fed pada September akan tertunda.
Sedangkan faktor lain seperti meliputi tekanan tarif yang bisa mengerek inflasi lebih tinggi, ditambah sinyal korporasi yang mulai membebankan biaya tarif ke konsumen juga menjadi pendorong. Di sisi lain, data ekonomi yang tidak selaras antara pelemahan pasar tenaga kerja dan permintaan konsumen yang masih solid kian menambah ketidakpastian.
Ia juga menilai ada potensi perbedaan pandangan di internal FOMC sehingga memicu alasan bagi Powell untuk tetap berhati-hati dan mempertahankan level suku bunga di level 4,5 persen lebih lama.
"Dengan beberapa situasi yang berpotensi menunda pemangkasan suku bunga, simposium Jackson Hole di mana Jerome Powell akan menyampaikan pidato menjadi panggung krusial yang bisa mempertegas arah tren makro AS," ujar Fahmi, Rabu (20/8).
Ia memperkirakan, apabila Powell mengirim sinyal hawkish mana tekanan jual di kripto dan saham bisa semakin dalam, sementara volatilitas tetap tinggi. Sebaliknya, kejutan dovish, meskipun kecil kemungkinannya untuk terjadi, bisa menjadi katalis untuk rebound.
"Bagi investor, periode ini menuntut kejelian dan kehati-hatian lebih dengan manajemen risiko yang ketat, sambil memanfaatkan potensi peluang akumulasi jika koreksi berlanjut," ujarnya.