MARKET

Laba Q1-2024 PTBA Menyusut 31,9 Persen Menjadi Rp790,9 Miliar

Penurunan harga batu bara menjadi tantangan untuk tahun ini.

Laba Q1-2024 PTBA Menyusut 31,9 Persen Menjadi Rp790,9 Miliarsource_name
02 May 2024

Fortune Recap

  • Laba PT Bukit Asam Tbk (PTBA) triwulan I-2024 turun 31,9% menjadi Rp790,94 miliar akibat penurunan harga batu bara global.
  • Pendapatan PTBA turun 5,82% menjadi Rp9,40 triliun, dengan pendapatan segmen batu bara turun 5,86% dan pendapatan aktivitas lainnya turun 2,53%.
  • PTBA mencapai pendapatan Rp9,4 triliun dan EBTDA Rp1,5 triliun di tiga bulan pertama 2024. Produksi batu bara naik 7%, penjualan naik 10%, ekspor naik 4%, DMO tumbuh 14%, dan angkutan kereta api meningkat 9%.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Laba PT Bukit Asam Tbk (PTBA) pada triwulan I-2024 terpangkas cukup dalam akibat penurunan harga batu bara global.

Laporan Keuangannya menunjukkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk hanya sebesar Rp790,94 miliar, turun 31,9 persen dari periode Januari-Maret 2023 yang sebesar Rp1,16 triliun.

Penurunan tersebut sejalan dengan merosotnya pendapatan PTBA menjadi Rp9,40 triliun, lebih rendah 5,82 persen dari pendapatan pada periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp9,95 triliun.

Pendapatan segmen batu baranya mencapai Rp9,29 triliun atau turun 5,86 persen dari Rp9,84 triliun.

Sementara, pendapatan dari aktivitas lainnya Rp112,87 miliar atau turun 2,53 persen dari Rp115,73 miliar.

Dalam tiga bulan pertama 2024, PTBA beroleh pendapatan Rp9,4 triliun dan EBTDA Rp1,5 triliun setelah dikurangi biaya-biaya.

PTBA mengalami tantangan berat setelah terjadi koreksi pada harga batu bara sekaligus fluktuasi pasar pada tahun ini.

Rata-rata indeks harga batu bara ICI-3 terkoreksi sekitar 21 persen secara tahunan dari US$100,44 per ton pada Januari sampai Maret 2023 menjadi US$78,9 per ton.

Rata-rata indeks harga batu bara Newcastle terkoreksi 49 persen secara tahunan menjadi US$125,76 per ton.

Untungnya, penjualan perseroan ditopang oleh peningkatan produksi batu bara sebesar 7 persen dari 6,8 juta ton pada periode sama tahun lalu menjadi 7,3 juta ton.

Kenaikan produksinya ini beriring kenaikan volume penjualan batu bara sebesar 10 persen menjadi 9,7 juta ton.

Pada triwulan pertama 2024, PTBA melakukan penjualan ekspor sebesar 3,8 juta ton atau naik 4 persen dibandingkan dengan periode sama sebelumnya.

Terdapat peningkatan ekspor ke sejumlah negara, seperti India, Korea Selatan, Thailand, Vietnam, dan Malaysia.

Sementara realisasi penjualan domestic market obligation (DMO) mencapai 5,9 juta ton atau tumbuh 14 persen dari periode sama tahun lalu.

Lalu, realisasi angkutan batu bara melalui jalur kereta api pada Januari–Maret 2024 mencapai 8,4 juta ton atau meningkat 9 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.

"Meski sempat terdampak robohnya girder pada proyek pembangunan jalan layang Bantaian pada Maret lalu, angkutan batu bara melalui jalur kereta api tetap dapat mencapai target," demikian keterangan manajemen PTBA.

Related Topics