- PT Elang Media Visitama (EMV): 27,07 persen
- PT Kudo Teknologi Indonesia (KTI): 16,67 persen
- GXS Bank Pte. Ltd.: 10,44 persen
- A5DB Holdings: 10,03 persen
- KakaoBank Corp: 8,66 persen
- Pemegang saham lain: <3 persen
- Masyarakat (free float): 4.406.612.300 saham atau 13 persen
Harga IPO Superbank (SUPA) Rp635 per Saham, Ini Struktur dan Prospeknya

- Harga IPO Superbank (SUPA) ditetapkan Rp635 per saham, dengan penawaran umum perdana sebanyak 4,40 miliar saham baru.
- Setelah IPO, pemegang saham Superbank tidak mengalami perubahan pada investor pengendali, namun free float publik meningkat menjadi 13 persen.
- Superbank menawarkan produk tabungan dan pembiayaan, serta memiliki prospek valuasi harga IPO yang menarik bagi investor jangka menengah.
Jakarta, FORTUNE — PT Super Bank Indonesia Tbk (Superbank) menetapkan harga penawaran umum perdana (IPO) pada level Rp635 per saham. Harga tersebut berada di titik tengah rentang book building sebelumnya, yakni Rp525–695 per lembar. Berdasarkan prospektus, perusahaan akan melepas 4,40 miliar saham baru, setara 13 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Dalam keterangannya, Superbank menyebut bahwa seluruh saham hasil IPO memiliki hak yang sama dengan saham lain yang telah ditempatkan, sesuai ketentuan Undang-Undang Perseroan Terbatas. Penawaran umum akan berlangsung pada 10–15 Desember 2025, dengan tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia dijadwalkan pada 17 Desember 2025. Dengan harga final Rp635 per saham, Superbank berpotensi meraih dana sekitar Rp2,79 triliun.
Struktur permodalan dan pemegang saham setelah IPO
Prospektus menunjukkan bahwa setelah IPO, komposisi pemegang saham Superbank tidak mengalami perubahan pada investor pengendali, namun free float publik meningkat menjadi 13 persen. Berikut susunan kepemilikan pasca-IPO:
Jumlah modal ditempatkan meningkat dari 29,49 miliar saham menjadi 33,89 miliar saham setelah pencatatan.
Empat sekuritas—Mandiri Sekuritas, CLSA Sekuritas Indonesia, Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, dan Sucor Sekuritas—bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Transformasi Superbank dari bank konvensional ke bank digital
Superbank sebelumnya dikenal sebagai PT Bank Fama International, bank konvensional yang berdiri pada 1993 di Bandung. Transformasi besar terjadi setelah Emtek Group menjadi pemegang saham pengendali pada 2021, diikuti masuknya Grab dan Singtel pada 2022 serta konsorsium KakaoBank pada 2023.
Pada Februari 2023, perusahaan resmi berganti nama menjadi Superbank dan memindahkan kantor pusat ke Jakarta. Ekspansi digital semakin masif ketika aplikasi Superbank diluncurkan ke publik pada Juni 2024, disertai integrasi langsung ke aplikasi Grab dan OVO. Berdasarkan data perusahaan, pengguna aktif melonjak dari di bawah 20.000 pada April 2024 menjadi sekitar 4 juta per 30 Juni 2025, dengan 64,4 persen di antaranya berasal dari ekosistem Grab dan OVO.
Superbank menawarkan produk tabungan seperti Tabungan Utama, Saku by Superbank, Celengan by Superbank, serta deposito berjangka. Untuk pembiayaan, produk unggulannya adalah Pinjaman Atur Sendiri (PAS), pinjaman digital tanpa agunan yang tumbuh lebih dari 130 persen dari Desember 2024 hingga Juni 2025.
Prospek saham SUPA menurut analis
BRI Danareksa Sekuritas menilai IPO Superbank menarik karena dukungan dari grup besar seperti Emtek dan ekosistem Grab. Dalam riset tersebut dituliskan, “Cocok untuk investor yang siap growth play jangka menengah dan tahan volatilitas. Masuk porsi kecil dulu lebih bijak.”
Laporan tersebut juga menilai bahwa meski Superbank berada pada fase pemulihan kinerja, perusahaan masih memiliki risiko berupa free float yang kecil dan ketergantungan pada ekosistem digital.
Dari dana IPO, sekitar 70 persen akan dipakai untuk modal kerja penyaluran kredit, sementara 30 persen dialokasikan untuk belanja modal pendukung operasional.
Jadwal lengkap IPO Superbank (SUPA)
- Masa book building: 25 November–1 Desember 2025
- Tanggal efektif: 8 Desember 2025
- Masa penawaran umum: 10–15 Desember 2025
- Penjatahan: 15 Desember 2025
- Distribusi elektronik: 16 Desember 2025
- Pencatatan di BEI: 17 Desember 2025
Dengan harga IPO Rp635 per saham, struktur kepemilikan yang kuat, dan pertumbuhan pengguna yang signifikan melalui ekosistem Grab dan OVO, Superbank memasuki tahap baru sebagai bank digital yang memanfaatkan integrasi platform dan ekspansi teknologi.
FAQ seputar IPO Superbank
Berapa harga IPO Superbank (SUPA)? | Harga IPO ditetapkan sebesar Rp635 per saham. |
Berapa dana yang ditargetkan dari IPO SUPA? | Superbank menargetkan sekitar Rp2,79 triliun dari penawaran umum. |
Kapan saham SUPA mulai tercatat di BEI? | Pencatatan saham dijadwalkan pada 17 Desember 2025. |










