Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
For
You

IHSG Bisa Melaju hingga 9.000, Jika Saham Konglomerasi Masuk MSCI Lagi

Media Day Oct25 01.jpeg
Media Day October 2025. (Dok. Mirae Asset Sekuritas)

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berpotensi melaju ke rentang 8.800 hingga 9.000 dalam 6 bulan ke depan, tetapi dengan catatan: ada lagi saham grup konglomerasi yang masuk ke indeks MSCI.

Head of Research dan Chief Economist Mirae Asset Sekuritas, Wully Wisnubroto, mengatakan, saat ini, laju IHSG memang lebih banyak didorong oleh saham-saham yang cenderung spekulatif. Itu termasuk saham dengan valuasi harga premium seperti saham-saham grup konglomerasi.

"Di sisi lain, kalau misalnya saham-saham tersebut terkoreksi signifikan, sesuai kalkulasi, sebenarnya tanpa saham-saham itu, berdasarkan proyeksinya, mungkin IHSG hanya di kisaran 6.000-7.000," kata Rully di Media Day October 2025, Kamis (16/10).

Sebagai konteks, saham-saham grup konglomerasi itu termasuk deretan emiten afiliasi Prajogo Pangestu, Grup Sinar Mas, juga Grup Salim. Rasio price to earning-nya disebut telah mencapai ratusan kali. Berbanding terbalik dengan saham-saham fundamental yang valuasinya dinilai stagnan.

"Karena memang dorongannya dari saham-saham itu," ujar Rully.

Lebih lanjut, saat ini pasar saham dibayangi volatilitas yang berpotensi kembali meningkat. Namun, masih ada sejumlah sentimen positif yang dapat mendorong pergerakan pasar saham ke depan, termasuk arah kebijakan fiskal yang lebih propertumbuhan dan fundamental ekonomi makro.

Rully menilai, penunjukan Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan menjadi landasan di balik pergeseran fokus kebijakan menuju pertumbuhan ekonomi secara lebih agresif sembari menjaga disiplin fiskal.

Selain itu, ada pula sentimen global seperti kabar government shutdown di Amerika Serikat (AS), harga emas, juga aliran modal asing. "Investor perlu tetap adaptif terhadap dinamika global dan domestik," katanya.

Di tengah kondisi tersebut, Mirae Asset menyoroti saham-saham berikut ini: TLKM, TOWR, MTEL, JPFA, KLBF, dan BPRT. Itu didorong potensi pemulihan sentimen pada kuartal IV-2025 sejalan dengan penurunan suku bunga dan stabilitas nilai tukar.

Selaras dengan situasi itu, Mirae Asset Sekuritas juga memperkenalkan inovasi berupa 5 strategi baru MAIA, asisten virtual di platform M-STOCK. Itu mencakup Market Neutral Agressive, Swing Strategy, HFT Scalp, Ultra Scalp, dan Ultra Scalp Max Allocation. Sebelumnya, Mirae Asset Sekuritas sudah lebih dulu merilis strategi Market Neutral.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pingit Aria
EditorPingit Aria
Follow Us

Latest in Market

See More

BWPT: Inovasi Hijau Perlu Kolaborasi dan Dukungan Regulasi

16 Okt 2025, 17:55 WIBMarket