IHSG Diprediksi Menguat Ditopang Sentimen Positif dari Trump

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada Senin (28/4), setelah ditutup naik 0,99 persen di level 6.678,91.
Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova memperkirakan IHSG melanjutkan reli wave [a] dengan menembus ke atas fraktal 6.707 dan menuju target 6.753 menurut analisis Fibonacci projection.
"Skenario ini menjadi sangat memungkinkan, karena IHSG telah menguji area gap dan melanjutkan kenaikan hingga penutupan perdagangan di hari Jumat," jelas Ivan dalam riset hariannya.
Level support IHSG hari ini berada di 6.486, 6.406, 6.317, dan 6.148. Sementara level resistennya di 6.707, 6.753, dan 6.818. Indikator MACD menunjukkan adanya momentum bullish.
Ia memproyeksikan IHSG bergerak di antara 6.635 dan 6.725. Daftar saham yang ia soroti adalah ARTO, BBNI, BMRI, BRPT, dan MDKA.
Lebih lanjut, Phintraco Sekuritas memprediksi IHSG melaju di kisaran support 6.550, pivot 6.750, dan resisten 6.870. IHSG terindikasi kuat memasuki fase strong bullish reversal berdasarkan pelebaran positive slope MACD, walaupun Stochastic RSI berada pada overbought area.
Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy K mengatakan IHSG berpeluang mencoba menutup gap di antara 6.770 dan 6.870 pada pekan ini. "Akan tetapi, IHSG masih rawan konsolidasi di kisaran 6.550 dan 6.750 dalam upayanya mencapai target level jangka pendek tersebut," kata Valdy dalam riset hariannya.
Indeks-indeks Wall Street lanjutkan penguatan di Jumat (25/4). Penguatan tersebut mendorong penguatan mingguan sebesar 6,7 persen oleh Nasdaq, 4,6 persen oleh S&P500, dan 2,5 persen oleh DJIA di pekan lalu. Katalis positifnya adalah pernyataan Presiden AS, Donald Trump, yakni akan ada banyak kesepakatan dalam 3-4 pekan ke depan. Sayangnya, Tiongkok masih enggan bernegosiasi dengan AS.
Hasil jajak pendapat terbaru dari sejumlah lembaga di AS menunjukan bawah approval rating Presiden AS, Donald Trump cenderung mengalami penurunan dan berada di bawah 50 persen. Kondisi ini diyakini menambah tekanan bagi Trump untuk merubah kebijakan tarif dan termasuk terus mendorong terealisasinya negosiasi dengan Tiongkok," jelas Valdy.
Dari regional, Tiongkok catat pertumbuhan industrial profit sebesar 0,8 persen (year to date) pada Maret 2025 dibanding koreksi sebesar 0,3 persen (year to date) pada Februari 2025.
Saham-saham yang dapat diperhatikan meliputi INTP, WIFI, JPFA, MAPA, HRTA, dan MIDI.