Jejak Investasi East Ventures yang Tak Kenal Sektor
Jakarta, FORTUNE - East Ventures melanglang buana di Asia Tenggara sejak 2009, hingga kini bertumbuh sebagai pemodal ventura berpengaruh. Bibit investasi yang mereka tanam telah berkembang pesat, seperti Tokopedia dan IDN Media.
Managing Partner East Ventures, Roderick Purwana bercerita, kini East Ventures memiliki 6 pendanaan tahap seed dan 2 pendanaan tahap growth. Portofolionya telah melampaui 200 perusahaan, dengan total member 60 di kantor Indonesia dan Singapura.
“Dengan total aset di bawah manajemen di atas US$1 miliar, kami juga baru mengumumkan penggalangan dana terakhir berjumlah sekitar Rp8 triliun itu,” katanya, Kamis (19/5) di acara Fortune Indonesia Summit 2022, di Java Grand Ballroom, The Westin, Jakarta.
Pertumbuhan itu tak lepas dari peran para pendiri perusahaan portofolio East Ventures, menurut Roderick. “Kita enggak bisa seperti hari ini tanpa mereka,” imbuhnya.
Investasi pertama sebagai East Ventures
Di Indonesia, East Ventures pertama kali mengucurkan dana ke Tokopedia, yang tahun ini baru menginjak batu loncatan baru; IPO setelah merger dengan Gojek.
Menurutnya, pasar sektor teknologi di Indonesia masih berada di tahap awal, sehingga di bursa domestik persentasenya masih satu digit. Karena itu, perlu edukasi pasar lebih dulu.
“(IPO Tokopedia dengan Gojek) suatu momen luar biasa. Karena kalau bicara investasi, ada harapan financial return, biasanya exit itu dari dua hal: akuisisi dan IPO. Bagi kebanyakan founder, mimpinya IPO,” jelasnya.
Meski GOTO sempat tertekan, Roderick optimis dengan sektor teknologi di Indonesia. Itu berkaca dari fenomena pergerakan saham Amazon dan perusahaan teknologi lain yang tertekan ketika krisis.
Ia berujar, “Ke depannya masih banyak peluang juga. GOTO salah satu yang buka jalan juga untuk banyak perusahaan lain.”