Jelang Rilis Kinerja Bank, IHSG Diprediksi Masih Merah

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi belum bisa mengakhiri fase konsolidasi, Rabu (24/1), walau ditutup naik 0,11 persen di level 7.256,23 kemarin (23/1) sore.
Menurut Head of Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, masih belum ada validasi cukup kuat bagi IHSG untuk menyelesaikan fase itu. "IHSG memang kembali membentuk lower shadow panjang di hari ketiga berturut-turut, tapi volume transaksi masih cenderung melanjutkan penurunannya," katanya dalam riset harian.
Sentimen dari pasar Asia datang dari keputusan Bank of Japan yang menahan suku bunga acuan di -0,1 persen, tapi tak terlalu berdampak signifikan terhadap laju IHSG kemarin. Sebab, pelaku pasar masih fokus pada musim rilis laporan keuangan kuartal IV 2023, khususnya oleh para emiten perbankan yang akan mengumumkannya di pertengahan pekan ini.
Sementara itu, dari eksternal, data manufaktur (flash) Euro Area, Jerman, Inggris, dan Amerika Serikat (AS) akan dirilis hari ini. Sayang, realisasi data-data itu diprediksi relatif stagnan atau pulih dengan laju yang sangat lambat dan masih tertahan di kondisi kontraksi.
Valdy memprediksi IHSG akan melaku di rentang support 7.200, pivot 7.250, dan resisten di 7.300. Saham-saham yang ia soroti hari ini, terdiri dari: BBNI, BNGA, dan BTPS. Selain saham emiten bank, pelaku pasar pun dapat mencermati saham-saham: AMRT, MIDI, dan ADMR.
Lebih lanjut, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan, pola gerak IHSG saat ini masih menunjukkan betah berada di rentang konsolidasi wajar dengan potensi pelemahan terbatas yang masih tampak.
Namun, kondisi ekonomi Indonesia yang masih dalam kondisi stabil dan terkendali diharap bisa memberikan sentimen positif terhadap pola gerak IHSG sampai beberapa waktu mendatang.
"Tapi investor masih harus mewaspadai adanya potensi koreksi wajar mengingat para investor asing belum mencatatkan capital inflow yang cukup signifikan masuk ke dalam pasar modal Indonesia," kata William dalam risetnya.
Ia memproyeksikan IHSG bergerak di kisaran support 7.123 dan resisten di 7.272. Saham-saham pilihannya terdiri dari AKRA, JSMR, ASRI, GGRM, AALI, SMGR, dan UNVR.