Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kinerja Chandra Asri Melemah di 2024, Saham Anjlok 19,17%

Dok. PT Chandra Asri Tbk

Jakarta, FORTUNE - Saham PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) terkoreksi 19,17 persen ke Rp5.375 pada Selasa (18/3) pukul 10.29 WIB.

Pelemahan itu terjadi setelah pengumuman kinerja Chandra Asri Pacific pada 2024. Kerugian perseroan tercatat membengkak 106 persen (YoY) menjadi US$69,16 juta pada 2024.

Sejalan dengan itu, pendapatan TPIA pun terkikis 17,4 persen (YoY) menjadi US$1,78 miliar dari hampir US$2,16 miliar pada 2023. "[Penurunan ini] akibat gangguan eksternal dalam pasokan dan permintaan, serta turnaround maintenance (TAM) yang direncanakan, yang menyebabkan volume penjualan selama 2024," kata Direktur TPIA, Suryandi dalam keterangannya, dikutip Selasa.

Secara mendetail, pendapatan bersih segmen kimia terkoreksi 19,1 persen (YoY) dari US$2,08 miliar menjadi US$1,68 miliar. Di lain sisi, segmen infrastruktur mencatatkan kenaikan pendapatan bersih 29,7 persen (YoY) dari US$77,7 juta menjadi US$100,9 juta.

EBITDA perseroan pun tergerus 41,5 persen (YoY) dari US$130,0 juta menjadi US$76,1 juta. Margin EBITDA TPIA juga turun dari 6,0 persen pada 2023, menjadi 4,3 persen pada 2024.

Katalis utama di balik penurunan itu adalah menurunnya laba kotor karena pelaksanaan TAM yang selesai pada kuartal III 2024. Itu mengakibatkan sejumlah fasilitas produksi tutup sementara. "Meskipun ini berdampak pada kapasitas operasional dalam jangka pendek, inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan profitabilitas perusahaan ke depan," jelas Suryandi.

Bersamaan dengan itu, beban pokok pendapatan TPIA menurun 16,4 persen (YoY) menjadi hampir US$1,74 miliar pada 2024; dari hampir US$2,08 miliar pada 2023.

Investasi dan pabrik yang jadi Proyek Strategis Nasional (PSN)

Selain mengumumkan kinerja, TPIA juga menyoroti investasinya. Pertama, investasi Chandra Asri Group ke TUKR, unit pengumpulan minyak goreng bekas (UCO) Biofront di Indonesia. Ini merupakan bagian dari upaya mengembangkan biofuel berkelanjutan yang diproduksi dari bahan baku berbasis limbah.

Kedua, mengenai perkembangan akuisisi aset kilang dan petrokimia Shell. "Semua persetujuan yang diperlukan telah diperoleh dan saat ini kami berada ddi tahap akhir proses transaksi," kata Suryandi. "Setelah transaksi selesai, kami akan menyerahkan pengungkapan penyelesaian kepada OJK."

Selain itu, salah satu pabrik perseroan, yakni Pabrik Chlor Alkali - Dichloride (CA-EDC) di Cilegon resmi masuk ke daftar PSN. Kapasitas produksi tahunan pabrik itu adalah 400.000 ton soda kaustik dan 500.000 ton Ethylende dichloride (EDC).

Soda kaustik akan mendukung industri utama seperti pemurnian alumina, pemurnian nikel, dan produksi kendaraan listrik. Sementara itu, EDC akan menjadi komponen penting dalam pembuatan PVC untuk sektor konstruksi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
pingit aria mutiara fajrin
Editorpingit aria mutiara fajrin
Follow Us