Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
For
You

Laba Energi Mega (ENRG) Naik 7 Persen Jadi US$35,72 Juta

PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG).
PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG).
Intinya sih...
  • Pendapatan perseroan meningkat 18 persen menjadi US$239,11 juta.
  • Produksi minyak naik 9 persen, dan harga jual gas meningkat 8 persen.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) membukukan laba bersih sebesar US$35,72 juta atau nyaris Rp600 miliar pada semester I-2025. Kenaikan sekitar 7 persen dalam setahun itu (YoY) ditopang oleh pendapatan perseroan yang mengalami peningkatan 18 persen (YoY) menjadi US$239,11 juta atau hampir Rp4 triliun. 

Sementara itu, EBITDA perseroan naik 25 persen (YoY) menjadi US$149,22 juta pada semester I-2025.

Dalam keterbukaan infomasi, perseroan menjelaskan peningkatan kinerja keuangan perseroan tersebut didorong oleh dua faktor utama.

Pertama, rata-rata produksi minyak perseroan naik sebesar 9 persen dari tahun lalu menjadi 8.380 barel per hari. Kedua, harga jual gas perseroan meningkat 8 persen dari tahun sebelumnya menjadi US$6,82 per mcf.

Aset Siak dan Kampar di Riau, Sumatra, berperan besar dalam meningkatkan produksi minyak tahun ini.

Sementara itu, tambahan produksi gas dari Sengkang membantu menjaga kinerja produksi gas perseroan secara keseluruhan tetap stabil.

“Ke depannya, perseroan akan terus melanjutkan upaya eksplorasi sepanjang semester kedua tahun 2025 untuk mengejar penemuan-penemuan baru, sekaligus menjalankan program pengembangan yang bertujuan menjaga dan meningkatkan produksi perseroan,” demikian Direktur Utama ENRG, Syailendra Bakrie, dalam keterbukaan informasi, Jumat (24/10).

Saat ini, ENRG mengoperasikan cadangan terbukti dan terukur dan sumber daya (contingent resource) migas sebesar 434 juta barel ekuivalen dengan rata-rata umur produksi 26 tahun dari 13 aset migas dalam portofolionya.

Dalam beberapa tahun terakhir, ENRG juga mengakuisisi beberapa aset baru, serta menambah kepemilikannya pada aset-aset yang telah ada. Hal ini dilakukan demi menambah jumlah produksi maupun cadangan migas perseroan. 

Pada 2024, perseroan telah mengakuisisi kepemilikan mayoritas pada dua aset minyak yang telah berproduksi, yaitu Blok Siak dan Blok Kampar.

Energi Mega juga menambah kepemilikannya dari 49 persen menjadi 100 persen pada aset gas yang telah berproduksi, yaitu blok Sengkang di Sulawesi Selatan.

Share
Topics
Editorial Team
Bonardo Maulana
EditorBonardo Maulana
Follow Us

Latest in Market

See More

Anak Usaha Digugat PKPU, Wijaya Karya Beton (WTON) Beri Tanggapan

24 Okt 2025, 17:32 WIBMarket