MARKET

Imbas Sentimen Ethereum & Bitcoin, Pasar Kripto Kembali Melorot

Platform kripto semakin diawasi ketat oleh regulator.

Imbas Sentimen Ethereum & Bitcoin, Pasar Kripto Kembali MelorotIlustrasi mata uang kripto. (Pixabay/amhnasim)
14 February 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Sentimen negatif dari kinerja Ethereum dan Bitcoin ditengarai telah memicu penurunan pada kinerja pasar aset kripto. 

Ethereum turun lebih dari 6 persen menjadi US$1.500 pada Jumat (10/2), dan dianggap menduduki posisi terendah sejak 19 Januari, menurut data dari Coinmarketcap.

Menurut Fortune.com, Sabtu (11/2), Ethereum disinyalir terkena imbas dari sentimen platform pertukaran aset kripto Kraken. Pasalnya, Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) telah menjatuhkan sanksi denda US$30 juta kepada Kraken terkait produk staking dari bursa tersebut.

Staking merujuk pada tindakan mengunci aset kripto ke dalam jaringan blockchain untuk mendapatkan pendapatan pasif tanpa harus melakukan jual-beli. Nah, blockchain yang paling banyak digunakan untuk staking adalah Ethereum.

Sementara itu, Bitcoin juga turun 4 persen menjadi sekitar US$21.600 pada Jumat (10/2) usai mengalami kenaikan berminggu-minggu, kali pertama kalinya aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar tersebut turun di bawah US$22.000 sejak akhir Januari.

Pengetatan regulasi

Uang Kripto
ilustrasi Kripto (unsplash.com/ Pierre Borthiry Peiobty)

Sanksi terhadap Kraken telah menimbulkan kekhawatiran apakah SEC dan ketuanya Gary Gensler akan melanjutkan tindakan penegakan hukum yang lebih lanjut terhadap industri aset kripto.

Sebelumnya, Ketua SEC sempat menyatakan sebagian besar aset kripto adalah produk sekuritas. Dia menyebutkan landasan pacu bagi perusahaan aset kripto untuk secara sukarela mendaftar ke SEC semakin pendek.

Sementara itu, Chief Legal Officer Coinbase, Paul Grewal, mengatakan penyelesaian Kraken tidak akan berpengaruh pada platform pertukaran aset kripto lain, yang juga menawarkan produk taruhan. Namun, dia menyatakan perusahaan tetap meminta kejelasan dan aturan yang jelas dari regulator.

“Mereka bergantung pada imbalan yang dibayarkan oleh protokol dan komisi yang kami ungkapkan. Kami tidak bermain-main,” demikian Grewal dalam cuitannya di Twitter.

Penegakan lebih lanjut terhadap sektor aset kripto itu kemungkinan memukul performa saham perusahaan tersebut. Pada Jumat (10/2), saham Coinbase melorot 3 persen pada level perdagangan US$57,77. Padahal, saham mereka telah anjlok 70 persen dalam setahun terakhir

.

Related Topics