Jakarta, FORTUNE - PT Adaro Minerals Indonesia Tbk membukukan pertumbuhan laba periode berjalan yang sangat signifikan pada 2022. Dalam periode tersebut, perusahaan mengantongi laba US$352 juta atau naik 119 persen ketimbang tahun sebelumnya yang US$161 juta.
Capaian tersebut naik seiring dengan melonjaknya pendapatan. Emiten berkode saham ADMR ini mengantongi pendapatan US$908 juta atau naik 97 persen dibandingkan periode sebelumnya yang US$461 juta. Hal ini didukung dengan kenaikan harga penjualan rata-rata komoditas, terutama batu bara, sebesar 42 persen, serta peningatan permintaan pasca-pandemi Covid-19
“Kinerja sepanjang 2022 yang memuaskan tercapai berkat kondisi pasar yang kondusif, yang terlihat pada kuatnya harga pada tahun ini. Kami berhasil menangkap momentum tersebut dengan meningkatkan volume dan mencapai target operasional,” kata Presiden Direktur Adaro Minerals, Christian Ariano Rachmat, dalam keterangan pers, Kamis (2/3).
Christian mengatakan perusahaan terus memimpin transformasi Grup Adaro dan mencatat beberapa peristiwa penting selama 2022.
Dalam kurun satu tahun sejak mengumumkan proyek smelter aluminium, ADMR telah menandatangani Nota Kesepahaman offtake dan memfinalisasi pemilihan mitra-mitra untuk proyek tersebut.
"Kami akan terus merealisasikan rencana, memanfaatkan momentum harga batu bara yang tinggi dan membawa Grup Adaro menjadi perusahaan yang lebih besar dan lebih ramah lingkungan," ujarnya.