Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pasar Menanti Data Cadev, IHSG Diproyeksi Kembali Menghijau

Layar yang menunjukkan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI). (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Layar yang menunjukkan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI). (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan kembali menguat pada Selasa (7/10), setelah ditutup naik 0,27 persen ke level 8.139.

Technical Analyst BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS), Reza Diofanda, mengatakan, IHSG masih berpotensi melanjutkan penguatan untuk menguji resisten di level 8.157 secara teknikal. Jika berhasil menembus level itu, maka itu akan membuka ruang kenaikan lanjutan menuju area 8.234.

"Pada hari ini, perhatian pasar akan tertuju pada rilis data cadangan devisa Indonesia serta neraca perdagangan AS, yang berpotensi memengaruhi arah pergerakan jangka pendek," kata Reza dalam riset hariannya.

Ia memproyeksikan IHSG bergerak di antara level support 8.000 dan resisten 8.157. Daftar saham pilihannya hari ini, mencakup: CDIA, BUKA, dan PSAB.

Sementara itu, Phintraco Sekuritas memperkirakan, secara teknikal, indikator stochastic RSI membentuk golden cross dan histogram negatif MACD menyempit. IHSG ditutup di atas level MA5. Namun volume jual mengalami kenaikan.

"Sehingga IHSG diperkirakan bergerak konsolidasi pada rentang 8.080-8.180," kata tim riset Phintraco Sekuritas dalam riset hariannya.

Saham-saham pilihan mereka, yakni: BREN, TOBA, ARCI, PSAB, dan CTRA.

Sebelumnya, IHSG bergerak fluktuatif setelah sempat menyentuh level intraday tertinggi baru di 8.176. Sektor teknologi membukukan kenaikan terbesar, sedangkan sektor industrial mengalami koreksi terbesar.

Rupiah spot ditutup melemah pada level Rp16.583 per dolar Amerika Serikat (AS), sejalan dengan pelemahan mata uang di Asia terhadap dolar AS.

Investor akan menantikan data cadangan devisa bulan September 2025 (7/10) yang menurut perkiraan naik pada level USD159 miliar dari USD150,7 miliar pada Agustus 2025 yang mengalami penurunan dari level USD152 miliar pada Juli 2025. 

Indeks bursa Asia ditutup beragam, dengan bursa Tiongkok dan Korea Selatan masih libur. Indeks di bursa Jepang mencapai rekor tertinggi didukung oleh optimisme setelah terpilihnya PM baru. Dari Eropa (7/10), investor akan mencermati data factory orders Jerman bulan Agustus yang diperkirakan naik 1,2 persen (MoM), setelah bulan Juli 2025 turun 2,9 persen (MoM). Dari Inggris akan dirilis indeks harga rumah bulan September. Sedangkan dari AS dijadwalkan akan ada pidato dari beberapa Gubernur The Fed (7/10). 

Share
Topics
Editorial Team
Pingit Aria
EditorPingit Aria
Follow Us

Latest in Market

See More

Pembukaan IHSG Hari Ini 7 Oktober 2025, Menguat 0.53 Persen

07 Okt 2025, 09:30 WIBMarket