Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Saham Termahal Indonesia, DCII Jajaki Opsi Stock Split

Foto 1.jpeg
Paparan publik DCII. (Dok. DCII)

Jakarta, FORTUNE - Emiten pusat data afiliasi Grup Salim, PT DCI Indonesia Tbk (DCII), buka suara terkait opsi pemecahan sahamnya, yang saat ini merupakan saham termahal di Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Kami belum bisa mengungkapkan detail terkait dengan pelaksanaan stock split. Mengapa? Karena ini masih berada di tahap penjajakan yang sangat awal," ujar Corporate Secretary DCI Indonesia, Gregorius Nicholas Suharsono dalam Paparan Publik Virtual DCII, Selasa (22/4).

Perseroan masih mendiskusikan rencana pemecahan saham itu dengan regulator. Nantinya, jika rencana tersebut sudah matang, maka stock split akan berlangsung di waktu yang tepat serta berdampak positif bagi seluruh investor.

"tentunya kami mengimbau pemangku kepentingan di pasar untuk selalu meninjau keterbukaan informasi dari perseroan terkait pelaksanaan stock split ini ke depannya," kata Nicholas.

Pada akhir perdagangan Selasa, saham DCII ditutup melemah 1,74 persen di harga Rp167.050.

Dikutip dari IDX Mobile, dalam sepekan belakangan ini, harga saham tersebut tercatat menguat 10,01 persen. Sementara itu, selama tiga bulan terakhir, penguatan saham DCII telah mencapai 259,05 persen.

Rencana dan target bisnsi DCI Indonesia

Pada 2025, DCI Indonesia menganggarkan belanja modal sekitar Rp1 triliun. Salah satu alokasinya adalah persiapan pusat data JK6, yang akan meluncur pada semester I.

"Mayoritas dana akan kami gunakan untuk terus melanjutkan kegiatan investasi di JK6," kata Direktur DCII, Evelyn dalam kesempatan yang sama.

Perseroan juga tengah membangun gedung pusat data baru di Surabaya. Kapasitasnya mencapai hingga 9 mega watt (MW). Investasi pembangunannya sekitar Rp1,1 triliun. Menurut Evelyn, itu akan menjadi salah satu pusat data pertama yang perseroan rilis di kota terbesar kedua di Indonesia tersebut.

Dengan rencana tersebut, DCII menargetkan pertumbuhan dua digit pendapatan, EBITDA, dan laba hingga akhir tahun ini.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
pingit aria mutiara fajrin
Editorpingit aria mutiara fajrin
Follow Us