Selepas Reli Pekan Lalu, IHSG Diproyeksi Bergerak Variatif

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan bergerak bervariasi, Selasa (19/8), setelah libur akhir pekan panjang kemerdekaan.
Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, mengatakan IHSG terlihat mengalami koreksi minor pada hari Jumat, namun diperkirakan tetap akan melanjutkan tren naik selama support terdekat di level 7.853 tetap bertahan.
"Namun demikian, perlu dicermati adanya potensi koreksi mengisi gap terdekat di 7.800 sampai dengan 7.835 jika IHSG mulai turun di bawah 7.853," kata Ivan dalam riset hariannya.
Level support IHSG berada di 7.853, 7.739, 7.660, dan 7.559. Sementara level resistennya berada di 8.025, 8.102, dan 8.182. Indikator MACD menunjukkan adanya momentum bullish.
Ivan memproyeksikan IHSG hari ini bergerak di antara level 7.820 dan 7.920. Daftar saham pilihannya adalah AKRA, INCO, PGAS, SMGR, dan UNVR.
Di sisi lain, CGS International Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG hari ini melaju bervariasi cenderung menguat dengan rentang support 7.890 dan 7.850 serta resisten 7.970 dan 8.015.
Tim riset ritel CGS International Sekuritas Indonesia, menyebutkan sejumlah sentimen negatif yang mempengaruhi IHSG hari ini, yakni: pelemahan mayoritas indeks di bursa Wall Street dan pelemahan mayoritas harga komoditas.
"Sementara itu berlanjutnya aksi beli investor asing berpeluang menjadi sentimen positif untuk IHSG," kata tim CGS International Sekuritas dalam riset hariannya.
Daftar saham yang disoroti oleh tim riset CGS hari ini, meliputi: INDF, ARCI, PTRO, INTP, KLBF, dan UNVR.
Kemudian, Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, memperkirakan IHSG hari ini bergerak di kisaran support 7.800, pivot 7.900, dan resisten 7.950. Penguatan IHSG yang signifikan selama pekan lalu, mendorong terjadinya profit taking menjelang libur long weekend pada akhir pekan lalu.
Pekan lalu, Presiden Prabowo mengusulkan anggaran 2026 sebesar US$234 miliar (+7,3 persen, YoY), dengan proyeksi defisit 2,48 persen dari PDB (vs 2,78 persen), serta menargetkan menutup defisit tersebut pada 2028. Pertumbuhan PDB tahun 2026 ditargetkan sebesar 5,4 persen (vs 5,2 persen).
Secara teknikal, indikator Stochastic RSI IHSG mendekati area overbought dan volume jual meningkat signifikan. "Sehingga diperkirakan IHSG berpotensi melanjutkan koreksi dan berpeluang menutup gap down di level 7.800," demikian menurut Ratna dalam risetnya.
Beberapa agenda penting yang akan dicermati investor pada pekan ini di antaranya: pertemuan para bank sentral dunia di Simposium Jackson Hole tanggal 21-23 Agustus 2025. Di sana, Chairman The Fed Jerome Powell dijadwalkan akan berpidato pada Jumat (22/8). Investor mengharapkan mendapatkan indikasi arah kebijakan moneter The Fed selanjutnya dari pidato Powell tersebut.
Selain itu, dari AS, investor juga akan mencermati FOMC Minutes (21/8) dan data sektor perumahan. Indeks PMI juga akan dirilis di AS, Euro Area, Inggris, Jepang, Australia dan India. Dari domestik, investor menantikan RDG Bank Indonesia (20/8) yang diperkirakan akan mempertahankan BI Rate pada level 5,25 persen.
Saham-saham yang disoroti oleh Phintraco Sekuritas, yakni: MYOR, MAPA, ASSA, PGAS, dan ELSA.