Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
For
You

Sosok Yi He, Arsitek di Balik Binance yang Kini Menjabat Co-CEO

Binance-cofounder-He-Yi.jpg
Co Founder Binance, Yi He/Dok. Binance

Jakarta, FORTUNE - Binance, bursa kripto terbesar di dunia, pada Rabu (3/12) mengumumkan perubahan besar dalam struktur kepemimpinannya dengan menunjuk eksekutif senior sekaligus salah satu pendiri, Yi He, sebagai co-CEO. Ia akan memimpin perusahaan bersama Richard Teng, yang naik menjadi CEO pada pertengahan 2023 setelah Changpeng Zhao mundur di tengah penyelidikan pidana oleh otoritas Amerika Serikat.

“Saya merasa terhormat dapat membangun perusahaan bersama Richard, yang membawa pengalaman puluhan tahun di pasar keuangan teregulasi dan menjadi salah satu pihak pertama yang mengatur kripto pada masa awal,” ujar Yi He dalam pernyataannya, melansir Fortune.com.

Yi He dikenal sebagai salah satu tokoh senior industri kripto Asia. Kariernya pernah melesat di bursa OKX (saat itu Okcoin) pada 2014, ketika ia merekrut Zhao sebagai kepala teknologi. Ketika Zhao mendirikan Binance pada 2017, ia juga mengajak Yi He ikut bergabung dan keduanya membangun Binance menjadi raksasa industri hanya dalam waktu sedikit lebih dari setahun.

Binance belum memerinci pembagian kerja antara dua co-CEO tersebut. Namun, Teng yang juga mantan regulator terkemuka di Singapura, diperkirakan akan fokus pada urusan hukum dan administrasi. Sementara Yi He, yang dikenal piawai dalam strategi pemasaran dan interaksi langsung dengan pengguna, kemungkinan akan menangani operasional ritel dan produk.

Pergantian kepemimpinan ini menambah dinamika baru dalam periode penuh gejolak bagi Binance. Pada 2023, Zhao mengaku bersalah karena gagal menerapkan kontrol anti-pencucian uang yang memadai, dan Binance setuju membayar denda US$4 miliar. Zhao telah menyelesaikan hukuman penjara empat bulan dan mendapatkan pengampunan dari Presiden Trump pada Oktober lalu.

Di bawah kepemimpinan Teng, Binance memperketat kepatuhan dan mengantongi sejumlah izin penting secara global. Namun, reputasi sebagai platform yang rawan disalahgunakan masih membayangi, menyusul investigasi terbaru yang menunjukkan masih adanya aktivitas kriminal di platform tersebut.

Meski demikian, Binance tetap mempertahankan posisinya sebagai bursa kripto terbesar di dunia dan terus memperluas jangkauan bisnis serta produk layanannya.

Melansir Yahoo Finance, selama ini, Yi He dikenal sebagai sosok yang bekerja di balik layar, arsitek strategi perusahaan. Dengan peran barunya sebagai Co-CEO, ia kini melangkah ke garis depan, mencerminkan era baru kepemimpinan yang menghubungkan teknologi, regulasi, dan inovasi. Penunjukan ini Yi He juga diharapkan mempercepat adopsi Web3 dan memperluas akses finansial.

Penunjukan Yi He menjadi perhatian karena ia termasuk sedikit perempuan yang menduduki posisi puncak di industri kripto. Mantan presenter TV itu tumbuh dalam kondisi terbatas di Cina, sebelum menjadi miliarder berkat kepemilikannya sekitar 10 persen saham Binance.

Namun, posisi barunya juga menimbulkan sorotan karena ia memiliki anak dengan Zhao, yang berdasarkan perjanjian hukum di AS dilarang terlibat aktif dalam operasional Binance. “Kehidupan pribadi saya terpisah dari kehidupan profesional saya. Prestasi dan kemampuan saya sebagai salah satu pendiri sering diabaikan ketika kehidupan pribadi saya dipersoalkan. Binance memiliki hampir 300 juta pengguna yang mempercayai kami menjaga keamanan, perlindungan, dan dukungan aset 1:1,” kata Yi He.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pingit Aria
EditorPingit Aria
Follow Us

Latest in Market

See More

Sosok Yi He, Arsitek di Balik Binance yang Kini Menjabat Co-CEO

05 Des 2025, 14:20 WIBMarket