MARKET

Adhi Karya Bidik Kontrak Hingga Rp3,5 T Dari Proyek IKN

Adhi Karya target kontrak baru Rp3–Rp3,5 T dari proyek IKN.

Adhi Karya Bidik Kontrak Hingga Rp3,5 T Dari Proyek IKNADHI menang kontrak tol Semarang-Demak. (ADHI)

by Tanayastri Dini Isna KH

13 September 2022

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Adhi Karya Tbk (Persero) atau ADHI, membidik kontrak baru hingga Rp3,5 triliun dari proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara pada 2022.

Menurut Direktur Utama Adhi Karya, Entus Asnawi Mukson, perseroan telah ikut serta dalam 19 tender proyek IKN milik Kementerian PUPR per Jumat (9/9). Empat di antaranya berhasil mereka menangkan.

“Tender sampai akhir Desember 2022 itu kira-kira harapannya Rp20 triliun dari proyek IKN. Kami menargetkan bisa mengantongi Rp3–Rp3,5 triliun (dari sana),” ujarnya dalam paparan publik virtual, dikutip Selasa (13/9).

Adapun, proyek-proyek IKN meliputi 19 paket. Sebanyak 9 berada di bawah naungan Ditjen Cipta Kerja senilainya Rp9 triliun. Sisanya, dinaungi oleh Bina Marga PUPR, nilainya Rp10 triliun.

Emiten BUMN Karya itu telah mengantongi empat paket, yakni hunian KSO dan WIKA senilai Rp567 miliar; proyek pembangunan jembatan Pulau Balang, dengan porsi Rp100 miliar; pembangunan rangkaian tol, meliputi 3A (IKN Karang Joang–KKT Kariangau) dengan porsi Rp1,1 triliun dari total nilai Rp3,4 triliun.

Realisasi kontrak Adhi Karya

Salah satu proyek ADHI. (Website ADHI)

Hingga Juli 2022, realisasi kontrak Adhi Karya sudah mencapai Rp15,9 triliun; melesat 103,7 persen (YoY) dari Rp7,8 triliun. Salah satunya mencakup proyek MRT Fase 2 yang sudah digelar sesi peletakan batu pertama pada Agustus lalu.

Selain itu, pada Juli 2022, Adhi Karya juga kantongi kontrak baru dari sejumlah Proyek Strategis Nasional seperti Tol Semarang–Demak, Tol Bawen–Yogyakarta, dan Bendungan Jenelata–Gowa.

Dus, perseroan masih yakin pasar konstruksi masih prospektif. Guna meningkatkan kinerja, perusahaan juga menjajaki bisnis berkelanjutan dan membidik peluang di sektor konstruksi lain.

Misalnya, memanfaatkan potensi pasar konstruksi sektor kereta api domestik dan regional, sektor properti, serta membidik potensi pasar konstruksi berbasis sektor lingkungan di tengah meningkatnya kesadaran akan pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals)

Perseroan juga akan memperkuat struktur permodalan demi meningkatkan kapasitas dalam merampungkan proyek strategis nasional. Salah satunya, lewat penyertaan modal negara (PMN).