Jakarta, FORTUNE - Apa perbedaan saham dan obligasi? Keduanya sama-sama instrumen yang dapat Anda pertimbangkan dalam opsi berinvestasi. Namun, karakteristiknya berbeda.
Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebelumnya menyoroti prospek masuk ke instrumen obligasi di tengah koreksi pasar saham. Khususnya untuk yang bertenor jangka menengah dan panjang.
Per Senin (17/4) saja, IHSG kembali terkoreksi 0,45 persen ke level 6.787,58 setelah konsisten bergerak di zona merah pascapenguatan di pembukaan perdagangan.
Akan tetapi, sebelum memutuskan untuk memulai investasi di obligasi sebagai alternatif saham, Anda perlu lebih dulu mengenal kedua instrumen tersebut. Agar keputusan investasi Anda berlandaskan data dan riset. Adapun, nerikut ulasan informasi terkait persamaan dan perbedaan di antara keduanya.
Persamaan saham dan obligasi
Selain perbedaan, saham dan obligasi juga mempunyai sejumlah kesamaan. Apa itu? Mengutip CIMB Niaga, berikut informasinya.
- Punya klaim atas aktiva dan laba
Baik investor saham maupun obligasi sama-sama berhak atas pendapatan, berupa aset berbentuk uang ataupun bentuk lain. Kapan klaim itu berlaku? Ketika Anda membeli saham dan menandatangani obligasi.
- Sama-sama surat berharga
Pemilik saham dan obligasi sama-sama punya surat berharga berupa berkas hitam di atas putih. Surat itu pun dijual-belikan di bursa efek ataupun pasar modal.
- Mempunyai hak tebus
Pemilik obligasi dan saham pun punya hak tebus, yang memberi mereka opsi menukar obligasi dan saham dengan uang tunai.
Perbedaan saham dan obligasi
Bagaimana dengan perbedaan saham dan obligasi? Berikut ulasannya.
- Tingkat keuntungan
Pertama-tama, level keuntungan antara saham dan obligasi berbeda. Pada saham, keuntungannya fluktuatif dan risikonya lebih tinggi dibandingkan dengan obligasi. Itu juga bergantung pada fundamental atau kinerja emiten.
Di sisi lain, pemilik obligasi dapat mengantongi keuntungan dengan stabil hingga jatuh tempo. Risikonya juga lebih rendah dibandingkan saham.
- Pajak
Kedua, pajak dari saham dan obligasi pun berbeda. Dividen saham sudah dipotong oleh pajak. Sementara itu, bunga obligasi sudah lebih dulu dikeluarkan sebagai biaya atau cost.
- Masa berlaku
Batas waktu antara saham dan obligasi pun tidak sama. Investor saham berhak atas keuntungan dan memberi suara selama emiten masih beroperasi dan surat kepemilikan sahamnya masih ada.
Di sisi lain, kepemilikan obligasi berakhir pada tanggal jatuh tempo. Dus, instrumen ini dapat Anda pertimbangkan dalam jangka panjang.
Demikian informasi seputar persamaan serta perbedaan saham dan obligasi. Semoga dapat membantu proses riset Anda!