MARKET

Captive Market: Definisi, Contoh, dan Penyebabnya

Captive market adalah kondisi yang berbeda dengan monopoli.

Captive Market: Definisi, Contoh, dan Penyebabnyailustrasi market share (pexels.com/Pixabay)
20 June 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Captive market adalah salah satu istilah dalam ekonomi yang menggambarkan kondisi pasar kurang kompetitif. Mengapa? Karena jumlah pemasok terbatas.

Melansir situs web Wall Street Mojo, kondisi yang demikian mengakibatkan pilihan konsumen terbatas. Karena keterbatasan itu, konsumen mesti membayar harga tinggi untuk memperoleh suatu produk atau jasa.

Senada, The Business Professor menyebut kondisi itu karena permintaan yang tinggi, bersamaan dengan terbatasnya pasokan. Sementara, mengutip Collins Dictionary, captive market adalah pasar yang memaksa konsumen membeli produk akibat pilihan yang minim.

Contoh dari kondisi yang menggambarkan captive market, di antaranya:

  • Pemasok pakaian adat atau pakaian khusus untuk acara seperti parade.
  • Produk minyak bumi.
  • Tempat makan di bandara.
  • Makanan dan minuman yang dijual di bioskop.
  • Produk air mineral milik sponsor di sebuah acara, yang dijual khusus di area acara tersebut.
  • Penyedia saluran televisi dan internet yang terbatas di wilayah pedesaan.

Selain captive market, ada pula yang namanya semi-captive market. Itu mengacu pada situasi saat konsumen punya banyak alternatif, tapi faktor eksternal membatasi mereka dalam memilih pemasok. Di antara faktor eksternal itu adalah harga produk dan lokasi. Itu juga membuat pilihan pelanggan terbatas, sehingga memaksanya terpikat oleh tawaran penjual walau harganya tinggi.

Lantas, apa penyebab terjadinya captive market? Mengutip situs web Marketing91, berikut ini sejumlah faktor yang menciptakan captive market:

  • Ada kekurangan pasokan produk.
  • Hanya ada satu pemasok/penjual di suatu wilayah.
  • Produk yang ditawarkan memiliki keunggulan berupa manfaat atau kualitas yang tak ada di produk lainnya, sehingga harganya menjadi lebih tinggi.

Persamaan dan perbedaan captive market dan pasar monopolistik

Ilustrasi pasar monopoli. Shutterstock/Tero Vesalainen.
Ilustrasi pasar monopoli. Shutterstock/Tero Vesalainen.

Ada beberapa kemiripan captive market dan pasar yang dimonopoli. Keduanya sama-sama hanya memiliki beberapa penjual/pemasok, persaingannya kecil, pilihan terbatas, terjadi eksploitasi pembeli, dan pasar dikuasai oleh penjual.

Namun, ada juga hal yang membedakan keduanya, yakni hambatan untuk masuk ke pasar. Pada pasar monopoli, perusahaan membatasi masuknya perusahaan lain, sebab sang pendatang berpeluang menjual produk/jasa serupa dengan harga lebih murah dan kualitas lebih baik. Itu tak berlaku di captive market. Sebaliknya, pesaing bebas masuk ke pasar captive.

Dengan demikian, captive market adalah kondisi yang berbeda dengan pasar monopoli. Semoga ulasan informasi dalam artikel ini dapat membantu!

Related Topics