MARKET

Dekrit Putin Dongkrak Harga Emas Dunia ke Rekor Baru

Harga emas berpeluang menguat ke US$1.920 – US$1.930.

Dekrit Putin Dongkrak Harga Emas Dunia ke Rekor BaruNAR studio/Shutterstock

by Tanayastri Dini Isna KH

22 February 2022

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Harga emas global terus menanjak hingga Selasa (22/2) pagi, bahkan mencatat rekor terbaru sejak awal tahun lalu. Sejumlah sentimen mewarnai pergerakkan harga emas sebagai aset safe haven, apa sajakah itu? 

Pada penutupan perdagangan Senin (21/2), harga emas di pasar spot menguat 0,36 persen di kisaran US$1.904 per troi ons. Kenaikan berlanjut hingga pukul 08.47 WIB pagi ini, di mana  harga emas menguat sebesar 0,24 persen ke level US$1.909,84 per troi ons.

Harga emas berjangka kontrak April 2022 pun meningkat 0,64 persen ke level US$1.911,90 per troi ons pada 09.03 WIB.

Di dalam negeri, melansir logammulia.com, harga emas Antam hari ini masih berada di level Rp972 ribu alias stagnan dari sehari sebelumnya. Sedangkan, harga pembelian kembali (buyback) emas naik Rp1.000 menjadi Rp879 ribu.

Dekrit Vladimir Putin kembali meningkatkan tensi konflik dengan Rusia

Kecemasan pasar sudah mulai surut pada sore kemarin, berkat upaya diplomasi dari Rusia dan NATO yang bertujuan meredakan ketegangan konflik. Sayangnya itu tak berlangsung lama, sebab pengerahan pasukan Rusia ke Ukraina Timur kembali memicu ketegangan.

Alhasil, harga emas kembali menguat di penghujung perdagangan kemarin dan  berlanjut pagi ini.

Sebagai informasi, Presiden Rusia, Vladimir Putin memerintahkan pengiriman pasukan ke dua area sengketa di Ukraina Timur, dengan dalih menjaga perdamaian.

Sebab, Rusia menganggap dua area sengketa itu sebagai wilayah independen dari Ukraina. Pengamat Komoditas, Ariston Tjendra mengatakan, “Sikap Rusia itu langsung memicu kekhawatiran pasar bahwa perang besar bisa terjadi.”

Oleh karena itu, Ariston memproyeksi harga emas akan menguat ke kisaran US$1.920 – US$1.930 hari ini, apabila kekhawatiran pasar terhadap potensi perang terus berlanjut.

“Sementara potensi support di kisaran US$1.890,” ujarnya.