MARKET

Serangan Rusia ke Ukraina Rawan Beri Tekanan IHSG Hari Ini

IHSG masih berpeluang rebound.

Serangan Rusia ke Ukraina Rawan Beri Tekanan IHSG Hari IniANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
25 February 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi kembali terkoreksi, Jumat (25/2) melanjutkan pelemahan kemarin, dimana nindeks ditutup anjlok 1,47 persen ke level 6.817. Serangan Rusia ke Ukraina masih menjadi sentimen utama yang memengaruhi laju IHSG hari ini. 

Dari dalam negeri, sentimen pendorong dari data ekonomi masih minim. Sementara  tingginya kasus harian Covid-19 masih terjadi hingga kinis menambah tekanan terhadap IHSG. Pada Kamis (24/2), kasus infeksi Covid-19 kembali bertambah 57.426, sebanyak 14.591 di antaranya merupakan kasus aktif baru.

Dengan kondisi ini, Analis Riset Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper Jordan memperkirakan IHSG melemah. "Secara teknikal candlestick membentuk long black body dengan volume yang sangat tinggi mengindikasikan potensi bearish yang cukup kuat. Pergerakan dibayangi sentimen perang antara Rusia dan Ukraina," kata dia dalam risetnya. 

Dengan begitu, IHSG diperkirakan bergerak di rentang support 6.740 dan 6.663 dengan level resisten 6.911 dan 7.005. Saham yang dia rekomendasikan diperhatiakan pagi ini, di antaranya ASII, PWON, JPFA, BBCA, ADRO, SSMS, BBNI, ELSA, MEDC, SIDO, dan PGAS.

Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova meramalkan IHSG membentuk rebound terbatas menuju kisaran 6.844–6.864. “Sebelum melanjutkan gelombang korektif dengan potensi penurunan di 6.726 sebagai support berikutnya,” jelasnya kepada Fortune Indonesia.

Level support IHSG berada di 6.758, 6.726, dan 6.679. Di sisi lain, level resistennya di 6.950, 6.974, dan 7.030. Berdasarkan indikator MACD, IHSG dalam kondisi netral.

Sejumlah rekomendasi saham dari Ivan hari ini, yaitu:

BBNI

BBNI ditutup melemah di level 7.825 pada 24 Februari 2022. BBNI diperkirakan berada di fase akhir dari wave [iii], oleh karena itu ada potensi penurunan di 7.675 atau 7.450 berdasarkan analisis Fibonacci. Berdasarkan indikator MACD dalam kondisi netral. HOLD atau BUY ON WEAKNESS pada rentang harga 7.600–7.700 dengan target harga bertahap di level 8.100, 8.200 dan 8.300.

BRPT

BRPT ditutup melemah di level 930 kemarin sore. BRPT memiliki potensi penurunan di 860-880 sebagai target akhir dari wave [e] berdasarkan pada skenario bullish. Berdasarkan indikator MACD menunjukkan sinyal death cross. TRADING BUY pada rentang harga 870-900 dengan target harga terdekat di 1000.

CPIN

CPIN ditutup melemah di level 5.825 pada Kamis sore. CPIN masih dalam peluang untuk rebound apabila harga tidak menembus support di 5.700. Berdasarkan indikator MACD dalam kondisi netral. HOLD dengan target harga terdekat di level 6.050.

MIKA

MIKA ditutup melemah di level 2.190 pada 24 Februari 2022. MIKA diperkirakan untuk mengakhiri koreksi wave (b) segera sepanjang tidak jatuh ke bawah support utama di 2.080. Berdasarkan indikator MACD menandakan kondisi bearish. HOLD atau SPECULATIVE BUY di rentang harga 2.100–2.140 dengan target harga bertahap di level 2.320, 2.370 dan 2.410.

SMGR

SMGR ditutup melemah di level 6.900 sehari sebelumnya. SMGR sedang membentuk wave b dan dapat terkoreksi ke Fibonacci Retracement 78.6% dari wave a di 6.775 sebagai target koreksi berikutnya. SMGR akan mengalami rebound sepanjang masih bertahan di atas 6.550. Berdasarkan indikator MACD menunjukkan sinyal death cross. HOLD atau BUY ON WEAKNESS pada rentang harga 6.650–6.750 dengan target harga bertahap di level 7.900 dan 8.300.

Sentimen positif penyokong IHSG hari ini

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas, memprediksi IHSG hari ini bakal melaju di rentang 6.774–6.884 dan berpeluang rebound sehingga investor diminta cermat dan mengamati pergerakan sang indeks acuan.

Beberapa sentimen yang menurut analis bisa menjadi penggerak indeks melaju ke zona hijau, antara lain datang dari dat ekonomi dan sentimen dalam negeri. 

Setoran pajak dari sektor komoditas pertambangan pada Januari 2022 meningkat lebih dari dua kali lipat berkat kenaikan harga komoditas dan pemulihan permintaan global. Tak ayal, pertumbuhan sektor pertambangan pun jadi yang tertinggi ketimbang sektor usaha lain.

Mengacu pada data APBN, penerimaan pajak sektor pertambangan pada Januari 2022 melonjak 246,65% ketimbang Januari tahun lalu. “Sektor pertambangan sebetulnya sudah tumbuh positif 2,3% pada awal tahun lalu, tetapi tahun ini melonjak lebih tinggi lagi,” kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus dalam risetnya pagi ini.

Setoran pajak sektor pertambangan merupakan satu dari lima sektor usaha dengan kontribusi terbesar, yakni 7,1 persen dari total penerimaan pajak Januari yang mencapai Rp 109,11 triliun. Selain sektor pertambangan, sebagian besar setoran pajak dari lapangan usaha lainnya juga sudah tumbuh positif.

Beberapa sektor usaha juga sudah berhasil tumbuh dua digit sekalipun mayoritas di antaranya masih terkontraksi. Sektor industri pengolahan dengan kontribusi pajak 28,5 persen berhasil tumbuh 53,95 persen; berbalik dari kondisi setoran pajak sektor pengolahan pada Januari tahun lalu yang masih terkoreksi 4,2 persen. Setoran pajak dari sektor perdagangan pun tumbuh kuat 50,26 persen setelah menurun 13,77 persen pada tahun lalu.

Selain itu, pajak dari sektor perdagangan ini berkontribusi 25,7 persen. Secara signifikan, setoran pajak dari sektor keuangan dan asuransi juga bertumbuh 28,86 persen; dengan kontribusi 10 persen terhadap penerimaan Januari. Konstruksi dan real estate juga masing-masing tumbuh 21,6 persen dan 87,76 persen.

Realisasi penerimaan pajak hingga akhir Januari sendiri telah menyentuh Rp109,11 triliun, meningkat 59,39 persen dari periode serupa pada 2021. Itu setara 8,63 persen dari target dalam APBN, yakni Rp1.265 triliun.

Pemulihan ekonomi yang tercermin pada kinerja PMI manufaktur yang baik dan harga komoditas serta ekspor-impor mendukung pertumbuhan kuat penerimaan pajak. Begitu pula dengan low-based effect saat penerimaan pajak terkontraksi 15 persen pada awal 2021 pun jadi faktor kenaikan tahun ini.

“Selain itu, PPh migas bulan lalu juga tumbuh kuat akibat kompensasi Q3-Q4 2021 yang baru dibayarkan pada bulan lalu,” imbuh Nico dan tim.

Saham emiten seperti TINS, ELSA, dan LSIP dipilih untuk dicermati pergerakkannya pagi ini. 

Related Topics