MARKET

Emiten Menara Djarum Bidik Pendapatan Rp10,5 T Tahun Ini

Sarana Menara Nusantara juga bidik kenaikan EBITDA.

Emiten Menara Djarum Bidik Pendapatan Rp10,5 T Tahun IniEmiten afiliasi Djarum, PT Sarana Menara Nusantara (TOWR). (Website Sarana Menara Nusantara)
13 September 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Perusahaan menara milik Gruop Djarum, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) menargetkan pendapatan senilai Rp10,5 triliun hingga akhir 2022. Angka ini meningkat 22 persen (YoY) dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp8,6 triliun.

Lebih lanjut, emiten menara Djarum itu juga membidik pertumbuhan EBITDA 21,62 persen (YoY) dari Rp7,4 triliun jadi Rp9 triliun.Guna mencapai target tersebut, perseroan menyiapkan belanja modal senilai Rp4 triliun.Dari jumlah tersebut, yang sudah terealisasi Rp1,57 triliun pada semester pertama 2022.

Dana tersebut dialokasikan untuk bisnis menara (30 persen), konektivitas dan tower fiber (40 persen), dan sisanya untuk kebutuhan lain.

“Perseroan juga berupaya beroperasi dengan efisien, mengelola modal kerja, serta meningkatkan margin dan profitabilitas,” kata Vice President Director Sarana Menara Nusantara (TOWR), Adam Gifari dalam paparan publik virtual, Selasa (13/9).

Sepanjang semester pertama 2022, TOWR telah mengantongi pendapatan senilai Rp5,3 triliun; lebih tinggi 33,9 persen (YoY) dari Rp3,97 triliun. EBITDA-nya melonjak 34,1 persen dari Rp3,4 triliun jadi Rp4,57 triliun.

Target ekspansi menara

Dari segi jumlah, Sarana Menara Nusantara menargetkan 124.000 konektivitas fiber optik di penghujung 2022. Salah satu penyokong  target tersebut berasal dari akuisisi PT Alita Praya Mitra, yang memiliki 15.000 km konektivitas fiber optik. 

Pada enam bulan pertama 2022, perseroan sudah mempunyai 29.200 menara dengan 54.700 tenant, sambungan fiber optik di atas 109.000 km yang telah dikomersialisasi, serta 13.300 aktivasi konektivitas.

Selain itu, ekspansi juga berjalan secara organik yang didukung oleh kenaikan permintaan dari industri telekomunikasi.

Dengan ekspansi itu, perseroan telah mengantongi laba bersih senilai Rp1,69 triliun; 0,1 persen (YoY). Segmen bisnis menara tercatat tumbuh 30,7 persen (YoY) jadi Rp4,28 triliun; segmen tower fiber melesat 83,5 persen (YoY) jadi Rp479,6 miliar; serta segmen konektivitas senilai Rp555,3 miliar, naik 27,9 persen.

Related Topics