MARKET

Google Umumkan Stock Split, Kapan Mulai Berlaku?

Stock split membuat saham lebih murah bagi investor ritel.

Google Umumkan Stock Split, Kapan Mulai Berlaku?Google. (Shutterstock/Thaspol Sangsee)
03 February 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Induk perusahaan Google, Alphabet, menjadi tulang punggung Wall Street pada perdagangan Rabu (2/2) atau Kamis (3/2). Itu terjadi karena saham Alphabet melonjak 7,52 persen setelah mengungkapkan pendapatan senilai US$72 miliar. Pengumuman rencana stock split juga menambah sentimen positif sang raksasa teknologi.

Pada awal Februari 2022, para petinggi Alphabet sudah menyetujui pemecahan saham dengan rasio 20:1 berupa dividen saham khusus (berlaku sekali) untuk setiap saham Kelas A, Kelas B, dan Kelas C. Namun, rencana itu mesti mendapat restu dari para pemegang saham lain demi menambah jumlah saham resmi untuk stock split.

Lewat aksi itu, saham perusahaan publik terbesar ketiga di Amerika Serikat (AS) itu akan menjadi lebih murah bagi para investor individu. Akses membelinya pun kian mudah.

Lantas, kapan eksekusi pemecahan saham akan dilakukan?

Perincian Rencana Stock Split Google

Rencananya, pemecahan akan digelar pada 1 Juli 2022. “Jika telah mendapat lampu hijau, setiap pemegang saham Alphabet pada penutupan perdagangan hari itu, akan mengantongi dividen berupa 19 saham dengan kelas saham yang sama dengan milik mereka pada akhir perdagangan 15 Juli 2022,” jelas perusahaan.

Asal tahu saja, setelah mengumumkan rencana stock split, saham Alphabet melonjak hampir 11 persen pada perdagangan premarket Rabu (2/2). Mengutip Financial Express, Alphabet (GOOG) diperdagangkan di level US$2.912 setelah kenaikan itu.

Kini, kapitalisasi pasar Google hampir mencapai US$1,83 triliun dan diproyeksi akan melewati US$2 triliun dalam waktu dekat. Selama setahun terakhir, pengembalian saham Google berkisar di level 33 persen, sedangkan pengembalian ytd-nya negatif 4 persen.

Dari segi kinerja bisnis, Google membukukan pendapatan senilai US$75 miliar pada Q4 2021. Itu meningkat 32 persen dari tahun sebelumnya.

“Hal itu mencerminkan kekuatan berbasis luas dalam pembelanjaan pengiklan dan aktivitas daring konsumen yang kuat, serta pertumbuhan pendapatan berkelanjutan yang substansial dari Google Cloud,” jelas CFO Alphabet dan Google, Ruth Porat.

Sementara itu, CEO Alphabet dan Google menyatakan, investasi mendalam perusahaan ke teknologi kecerdasan artifisial terus mendorong pengalaman luar biasa dan bermanfaat. Bisnis periklanan pun mendukung kinerja cantik di Q4 2021, begitu pula dengan rekor penjualan kuartalan ponsel Pixel.

Related Topics