MARKET

Usai IPO, Apa Ambisi dan Rencana Pemilik Kebab Babarafi?

Pada saat debut, saham RAFI diganjar ARA.

Usai IPO, Apa Ambisi dan Rencana Pemilik Kebab Babarafi?Logo Kebab Turki Babarafi. (Facebook.com/Kebab Turki Baba Rafi Malaysia)
05 August 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Sari Kreasi Boga Tbk atau SKB Food (RAFI) mengakhiri perdagangan perdana dengan apik, Jumat (5/8). Saham perseroan langsung  melesat hingga mengalami auto reject atas (ARA) sepanjang hari.

Mengutip RTI Business, harga saham RAFI menguat 34,92 persen dari harga penawaran Rp126 ke level Rp170 hari ini, setelah dibuka di level Rp136. Adapun, rata-rata harga saham RAFI mencapai Rp169,90.

Saham RAFI diperdagangan dengan total volume 102,12 juta yang dikuasai oleh para investor domestik. Nilai transaksinya menyentuh Rp17,35 miliar, sedangkan frekuensi perdagangan sebanyak 7.398 kali. Rasio price to earning RAFI hari ini adalah 11,80. Sementara itu, kapitalisasi pasar di hari debut sahamnya sudah mencapai Rp531,78 miliar.

Produsen kebab Babarafi itu melepas 948,09 lembar saham atau setara 30,32 persen. Dengan harga penawaran, perseroan berpotensi mendulang dana senilai Rp119,45 miliar.

Rencana setelah IPO

Produk Container Kebab by Babarafi. (PT Sari Kreasi Boga Tbk)

Dengan dana segar dari aksi mencatatkan saham di bursa, apa rencana Sari Kreasi Boga ke depan?

Pertama-tama, RAFI bakal membayarkan rencana transaksi akuisisi atas PT Laziza Rahmat Sentosa, UMKM di bidang makanan-minuman  pemilik merek Lazizaa Chicken senilai Rp13 miliar.

Strategi itu secara anorganik akan menambah varian produk perseroan dari yang saat ini memegang merek Kebab Turki Babarafi, Container Kebab by Babarafi, Smokey Kebab, Sueger, Kebab Kitchen, Babarafi Café, Ayam Utuh, Jellyta, Raffi Express, dan Ayam Pul.

Kedua, perseroan akan memanfaatkan dana IPO untuk membeli bahan baku waralaba, bahan baku segar, sewa gudang, biaya gaji karyawan, serta pemeliharaan. Selain itu, RAFI punya ambisi untuk mengembangkan bisnis di pasar domestik hingga internasional.

“Dengan melantainya kami di bursa, ini perjalanan panjang, kami berangkat dari UMKM, kini mampu naik kelas, dari gerobakan ke IPO, dari lantai trotoar naik ke lantai BEI,” ujar Direktur Utama SKB Food, Eko Pujianto, Jumat. “Kami berharap dapat jadi pelopor bangkitnya UMKM di Indonesia.”

Untuk saat ini, SKB Food bergeak di sektor penjualan bahan baku dan waralaba makanan dan minuman. Ada pula kegiatan distribusi bahan baku, bahkan pendirian rantai distribusi pasokan bahan baku mitra. Ke depan, RAFI juga akan melebarkan sayap kerja sama dengan hotel, kafe, dan restoran.

Related Topics