MARKET

HM Sampoerna Jual Produk Tembakau Tanpa Asap, Ini Dampaknya

Lalu, apa yang membedakan produk tanpa asap HM Sampoerna?

HM Sampoerna Jual Produk Tembakau Tanpa Asap, Ini DampaknyaHM Sampoerna. (Shutterstock/Anges van der Logt)
23 February 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) bakal menjual produk tembakau tanpa asap, IQOS Iluma, di 10 kota besar secara nasional. Inovasi itu jadi yang pertama di Asia Tenggara, yang diawali dari Indonesia.

Adapun, 10 kota itu terdiri dari Medan, Pekanbaru, Palembang, Jakarta, Bandung, Balikpapan, Samarinda, Makassar, Surabaya, dan Denpasar. 

Presiden Direktur HM Sampoerna, Vassilis Gkatzelis, mengatakan itu akan jadi produk tembakau alternatif dengan risiko yang lebih rendah untuk perokok dewasa, karena tidak dibakar, tapi dipanaskan. Pada IQOS Iluma, rata-rata tingkat paparan zat kimia berbahaya lebih rendah sampai 95 persen dari rokok.

Sebelumnya, HM Sampoerna telah berinvestasi lebih dari US$186 juta demi mendirikan fasilitas produksi produk itu guna memenuhi permintaan Asia Pasifik dan pasar domestik. Pabrik di Karawang, Jawa Barat itu telah beroperasi sejak kuartal IV-2022 dan diresmikan pada 12 Januari 2023. Ini pabrik produk tembakau tanpa asap pertama di Asia Tenggara dan yang ketujuh di dunia.

Menurut Analis Ciptadana Sekuritas, Putu Chantika Putri, pembangunan pabrik tersebut berpotensi menjadi sumber pendapatan baru bagi HMSP. Karena, itu membidik segmen menengah sampai atas. “Itu tak terlalu sensitif terhadap kenaikan harga [cukai 2023],” katanya kepada Fortune Indonesia pada Januari 2023.

Produk tembakau tanpa asap di pasar global

logo Sampoerna
ilustrasi logo Sampoerna (dok.sampoerna.com)

Secara internasional, produk tembakau tanpa asap milik Philip Morris International (PMI)—induk usaha HMSP—sudah hadir di 73 pasar. Berdasarkan data PMI, terdapat 17,8 juta perokok yang bertransisi ke IQOS, dari rokok biasa.

Tahun lalu, produk tembakau tanpa asap berkontribusi 32 persen atau sekitar US$10,16 miliar terhadap total pendapatan bersih PMI senilai US$31,76 miliar.

Sejak 2008, PMI telah menanamkan modal US$10,5 miliar untuk pengembangan, pembuktian ilmiah, manufaktur, komersialisasi, dan inovasi berkelanjutan dari produk bebas asap. Perusahaan multinasional itu telah memiliki 980 titik penelitian dan pengembangan, terdiri dari peneliti tingkat dunia, mekanik, teknisi, dan staf pendukung. Itu juga termasuk yang berasal dari Indonesia.

Perbedaan rokok biasa dan produk tembakau tanpa asap

ilustrasi perusahaan Sampoerna
ilustrasi perusahaan Sampoerna (dok.sampoerna.com)

Related Topics