IHSG Diprediksi Melemah Terbatas, Tapi Masih Bisa Rebound!
Sentimen hari ini adalah rilis data ekonomi.
Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah terbatas, Rabu (1/3). Tapi masih ada peluang penguatan berkat rilis data ekonomi yang akan mengudara hari ini, seperti data inflasi.
Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana memperingatkan risiko koreksi IHSG untuk menguji area 6.781 sampai 6.804 lebih dulu, sebagai bagian dari wave (y) dari wave i]] dari wave C. Jika IHSG menembus 6.781 sebagai support maka koreksi selanjutnya diproyeksi menuju 6.712 sampai 6.759.
Support IHSG berada di 6.781 dan 6.767, sedangkan resistennya di 6.923 dan 6.961. Saham pilihannya, yakni: ASLC, PGAS, SMGR, dan SMRA.
Menurut Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas, Andri Zakarias Siregar, peluang penurunan IHSG masih terbatas dalam pola konsolidasi, Rabu. Tren bullish selama masih di atas 6.815. Kemarin, IHSG ditutup di atas garis 5 day MA (6.840) dan di bawah 200 day MA (6.962).
Indikator MACD bullish, stochastic crossover di area bearish, candle bearish engulfing. Jika bisa di tutup harian di bawah 6.815, IHSG masih berpeluang koreksi, target 6.781/6.711. Jika ditutup di atas 6.815, peluang menuju 6.906 DONE/6.953 DONE/7.046. Kisaran breakout berada di 6.781–6.961.
“Level resistance berada 6.873/6.910/6.932/6.961 dengan 6.839/6.821/6.781/6.750. Perkiraan range di rentang: 6.800 - 6.890” terang Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas Andri Zakarias Siregar.
Peluang kenaikan IHSG hari ini
Kemarin (28/2), indeks bursa di kawasan regional Asia Pasifik mengalami pergerakan beragam. Di antara yang mencatat kenaikan cukup signfikan adalah Shenzen Index dan All Ordinaries. Sementara Hang Seng dan IHSG terkoreksi.
Hari ini Indonesia akan mengumumkan inflasi Februari 2023 yang diperkirakan sebesar 5,44% YoY, 0,11% MoM. Industrial production Jepang -4,6% MoM pada Januari 2023, di bawah perkiraan. Penjualan ritel Australia naik 1,9% MoM pada Januari 2023, di atas perkiraan.
Dari Amerika Serikat (AS), Kemarin indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah sebesar 0,71%, begitu juga dengan S&P 500 yang terkoreksi sebesar 0,30%, sementara indeks Nasdaq turun sebesar 0,10%. Ketiga bursa mencatat pergerakan negatif pada Februari 2023. Sepanjang bulan lalu, Dow Jones melemah 4,19%, sementara S&P 500 dan Nasdaq masing-masing terkoreksi 2,61% dan 1,11%. US treasury 10 tahun mencapai titik tertinggi sejak November. Bursa Eropa terkoreksi, di mana FTSE 100 dan CAC 40 masing-masing turun 0,74% dan 0,38%.
Dengan sentimen itu, berikut ini saham pilihan BNI Sekuritas:
1. PT Astra International Tbk (ASII)
Resist: 6.175/6.250/6.475/6.525.
Support: 6.025/5.850/5.700/5.600.
2. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)
Resist: : 37.725/38.676/39.875/40.750.
Support: 36.750/36.150/35.550/34.825.
3. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)
Resist: 3.910/3.960/4.040/4.120.
Support: 3.860/3.820/3.770/3.690.
4. PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA)
Resist: 1.035/1.090/1.150/1.220.
Support: 995/970/940/890.
5. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)
Resist: 1.580/1.605/1.645/1.725.
Support: 1.550/1.525/1.485/1.400.
6. PT Barito Pacific Tbk (BRPT)
Resist: 955/980/1.015/1.055
Support: 915/885/850/805.
Lebih lanjut, menurut CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, inflasi kabarnya masih akan berada di level stabil mengingat roda ekonomi yang kembali berputar. “Serta sektor riil yang mulai bergerak,” ujarnya melalui riset harian, dikutip Rabu.
Hal itu akan menopang pergerakan IHSG sehingga berpotensi naik dalam jangka pendek. Dus, ia pun memproyeksikan IHSG bergerak di kisaran support 6.789 dan resisten di 6.954. Saham-saham pilihannya, terdiri dari: ASII, ICBP, BSDE, ITMG, AKRA, HMSP, dan ASRI.