IHSG Diramal Perkasa Lagi, tapi Waspada Konsolidasi
IHSG hari ini diprediksi menguat berkat sejumlah sentimen.
Fortune Recap
- IHSG melemah 1,42% di level 7.328,05 pada Jumat (15/3) sore.
- Proyeksi laju IHSG Senin (18/3): support 7.305, resisten 7.355; saham-saham sorotan: ADRO, AMRT, ASII, BBCA, CPIN.
- Analisis menilai IHSG akan naik menuju 7.503 selama tidak turun di bawah 7.238; level support hari ini: 7.300, 7.238, dan 7.180.
Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan melemah 1,42 persen di level 7.328,05 pada Jumat (15/3) sore. Bagaimana proyeksi laju Ihsg pada Senin (18/3) ini?
Menurut Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, IHSG akan menguat di kisaran support 7.305 dan resisten di 7.355. Saham-saham yang ia soroti pada perdagangan awal pekan ini, meliputi: ADRO, AMRT, ASII, BBCA, dan CPIN.
Ia menilai, IHSG sudah menembus ke bawah support minor 7.376 dan sedang melakukan retest ke area 7.270-7.330 sebagai koreksi jangka pendek.
"IHSG akan melanjutkan kenaikannya menuju 7.503 selama tidak turun di bawah 7.238," katanya dalam riset harian.
Adapun, level support IHSG hari ini berada di 7.300, 7.238, dan 7.180. Sementara itu, level resistennya di 7.380, 7.503, dan 7.607. Indikator MACD mengindikasikan kondisi netral.
Di sisi lain, Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan memprediksi IHSG terkonsolidasi di area support 7.300--7.340 pada awal pekan ini. Dengan proyeksi pergerakan di kisaran support 7.300, pivot 7.350, dan resisten 7.400.
Menurutnya, pelemahan signifikan IHSG pada Jumat lalu terjadi seiring dengan respons pasar terhadap realisasi Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) yang menurun. "Hal ini didukung oleh death cross pada Stochastic RSI di overbought area," katanya.
Pada pekan ini, akan ada rilis data pertumbuhan kredit, Rabu (20/3) yang diperkirakan akan tetap tumbuh solid pada Februari 2024. Di hari yang sama, terdapat rilis data keputusan tingkat suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) yang diperkirakan akan tetap di level 6 persen.
Dari sisi regional, pasar sedang menanti rilis data penjualan ritel (YoY) Januari sampai dengan Februari 2024 di Tiongkok. Angkanya diperkirakan akan tumbuh 5.2 persen (YoY), dari yang sebelumnya 7.4 persen pada Desember 2023.
Meskipun konsensus mengalami penurunan, itu masih merepresentasikan keyakinan pasar terhadap peningkatan penjualan ritel selama 12 bulan berturut-turut. Hal tersebut sejalan dengan realisasi inflasi China sebesar 0.70 persen (YoY) pada Februari 2024.
Sementara di Eurozone, investor menanti rilis data CPI Inflation yang diperkirakan akan tumbuh 2.6 persen (YoY) pada Februari 2024, dari sebelumnya 2.8 persen pada Januari 2024.
Adapun, saham-saham yang disoroti oleh Phintraco Sekuritas pada hari ini, meliputi: ASSA, ESSA, MYOR, CTRA, ELSA, dan JSMR.
Sentimen pekan ini
Selain dari kebijakan suku bunga BI, sentimen yang mempengaruhi IHSG juga akan datang dari jadwal ex dividen PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan dividen PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Community Lead Indo Premier Sekuritas (IPOT) Angga Septianus menyebut, sebagai salah satu saham dengan kapitalisasi pasar terbesar, tanggal ex dividen BMRI akan berdampak terhadap gerak IHSG.
"Yield dividen BMRI mencapai 4,7 persen hampir 5 persen dan pada ex-date akan turun sebanyak persentase tersebut. Jadwal dividen BBCA juga wajib dipantau karena menjadi acuan investor melakukan penjualan saham setelah cum date," kata Angga dalam keterangan kepada Fortune Indonesia.
Ia pun menandai saham-saham PGAS, INKP, dan BBRI sebagai yang patut diperhatikan sepanjang perdagangan pekan ini.