MARKET

IHSG Masih Betah Konsolidasi, Waspada Risiko Koreksi!

Momentum koreksi IHSG bisa diiringi pembelian akumulasi.

IHSG Masih Betah Konsolidasi, Waspada Risiko Koreksi!IHSG terkoreksi. (Shutterstock/Triawanda Tirta Aditya)

by Tanayastri Dini Isna KH

06 December 2022

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi masih tertekan, Selasa (6/12), melanjutkan pelemahan 0,46 persen ke level 6.987,32 kemarin sore.

Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova memprediksi IHSG akan melanjutkan fase koreksi menuju Fibonacci retracement 50 persen dari wave i berdasarkan skenario biru. “Bahkan menuju 6.892 sebagai target koreksi ideal dari wave ii karena IHSG membentuk candle shooting star pada Senin,” katanya dalam riset.

Tak hanya itu, selama tiga hari beruntun, IHSG masih ditutup di bawah garis SMA-20. Adapun, level support IHSG ada di 6.955, 6.937, dan 6.892. Sementara resistennya di 7.100, 7.128 sampai dengan 7.137, dan 7.200. Di tengah momentum bearish itu, Ivan memilih saham BBNI, BMRI, BRPT, INCO, dan ITMG.

Lebih lanjut, Tim Analis MNC Sekuritas meminta investor waspada pada 6.955 sebagai level support. JIka IHSG merosot di bawahnya secara agresif, maka IHSG rawan terkoreksi menuju 6.890 sampai dengan 6.937.

Di sisi lain, bila IHSG bisa bertahan di atas support, maka masih berpeluang menguji rentang area 7.040 sampai 7.060 lebih dulu. Level support-nya sendiri berada di 6.890 dan 6.955, sedangkan resistennya di 7.100 dan 7.128. Saham pilihan MNC Sekuritas meliputi CPIN, ELSA, INDF, dan INKP.

Sentimen laju IHSG

Perdagangan IHSG setelah lebaran. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/pras)

Dari segi sentimen, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya menyebut tingginya gelombang capital outflow pekan lalu jadi pemberat IHSG. Karena itu, indeks acuan saham masih berada di pola konsolidasi wajar.

Akan tetapi, ia mengatakan, momen koreksi ini bisa investor manfaatkan untuk mengakumulasi pembelian saham berlikuiditas tinggi dan berfundamental kuat.

Ia memproyeksikan IHSG akan melaju di kisaran support 6.954 dan resisten di 7.172. Saham pilihannya terdiri dari BBNI, AALI, SMRA, ICBP, BMRI, dan SMGR. 

Dari pasar global, peluang The Fed meningkatkan suku bunga hingga 75 basis poin pada pekan depan juga turut membayangi. Bahkan, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus menyebut, The Fed berpotensi melanjutkan kenaikan hingga Februari 2023.

Berdasarkan analisis teknikal, ia memperkirakan IHSG melemah terbatas di kisaran 6.944 sampai dengan 7.104. Saham pilihannya, yakni BMRI, INDF, dan AGII.