Jakarta, FORTUNE - Masa penguncian saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) milik beberapa investor strategis berakhir mulai Senin (28/3). Saham unikorn ini pun langusng dibuka menghijau.
“Benar, hari ini lock-up (saham BUKA) dibuka,” kata Head of Media and Communications Bukalapak, Fairuza Ahmad Iqbal kepada pers.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, pada perdagangan sesi pertama saham BUKA menguat 6,49 persen ke level Rp328. Bahkan sempat menduduki level Rp340, tertinggi dalam sepekan terakhir. Pergerakan BUKA hari ini berada di rentang Rp258–Rp340.
BUKA termasuk salah satu saham teraktif, sekaligus tergolong sebagai salah satu top gainers hingga penutupan perdagangan sesi I hari ini—bersama dengan ADMR, BSSR, BUDI, BOSS, BPFI, dan BABP-W4.
Sedikit catatan, kapitalisasi pasar BUKA mencapai RP31,74 triliun. Sementara volumenya berjumlah 413,39 juta. Sejak melantai di bursa pada Agustus 2021, harga BUKA sudah merosot 69,06 persen.
Daftar investor BUKA yang dikenakan lock up
Mengacu pada prospektus IPO BUKA, lock up merupakan pembatasan atas saham yang diterbitkan sebelum penawaran umum, sesuai dengan POJK No. 25 tahun 2017. Dus, para investor pra-IPO dilarang mengalihkan sebagian atau seluruh saham miliknya hingga delapan bulan setelah pernyataan pendaftaran penawaran umum BUKA efektif.
Ada pun, berikut ini daftar investor Bukalapak yang terkena kebijakan lock up saham:
- Achmad Zaky Syaifudin.
- PT Kreatif Media Karya.
- Archipelago Investment Pte. Ltd.
- Microsoft Corporation.
- Standard Chartered UK Holdings Limited.
- Naver Corporation.
- Mirae Asset-Naver Asia Growth Investment Pte. Ltd.
- Star AA Ventures Limited.
- Peter Teng He Xu.
- UBS AG, London Branch.
- PT BRI Ventura Investama.
- PT Mandiri Capital Indonesia.
- Genting Ventures VCC (untuk kepentingan Genting VCC Gund I).
- Sung Jin Kim.
- Jaeyoun Doh.
- Seungkook Lee.
- BonAngels Pacemaker Fung.
- 500 Durians, L.P.
- 500 Kimchi, L.P.
- K-Run No.1 Startup Investment Fund.
- DKI Growing Star Fund II.
- 500 Startups IV, L.P.
- Virdienash Haqmal.
- Clara Natalie.
- Nandhika Wandhawa Putra Harahap.
- Rionardo.
- Phiong Tadhan Immanuel Yapi.
- Muhammad Rachmat Kaimuddin.
- Teddy Nuryanto Oetomo.
- Willix Halim.
- Natalia Firmansyah.
- Dan 204 pemegang saham perorangan yang merupakan karyawan/eks karyawan.
Pemegang saham lock-up sukarela BUKA
Selain itu, ada pula 22 nama yang secara sukarela setuju untuk tak menjual atau mengallihkan 90 persen sahamnya di BUKA dalam periode serupa. Nama-namanya dimuat pada tabel di atas.
Alasan periode lock-up saham
Periode penguncian (lock-up) saham setelah IPO bertujuan mencegah investor besar membanjiri pasar saham—yang pada awalnya bakal menekan harga saham. Demikian dilansir dari Investopedia.
Secara sederhana, pemegang saham pra-IPO memiliki persentase saham yang tinggi dibanding dengan publik. Karena itu, aktivitas penjualan saham dengan volume tinggi milik mereka bisa memengaruhi harga saham perusahaan secara drastis—setelah perusahaan melantai di bursa.