MARKET

Menilik Proyeksi Kinerja Kalbe Farma di Tahun Kelinci

Kalbe Farma mengharapkan pertumbuhan top-line dua digit.

Menilik Proyeksi Kinerja Kalbe Farma di Tahun KelinciGedung Kalbe Farma. (Kalbe Farma)
03 March 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mengharapkan pertumbuhan pendapatan dua digit di rentang 13–15 persen (YoY) pada 2023. Salah satu caranya, dengan meningkatkan ASP (average selling price) 3–6 persen (YoY) di seluruh segmen bisnis.

Dalam riset, Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Christine Natasya menambahkan, proyeksi peningkatan pendapatan itu seharusnya ditopang oleh pertumbuhan seluruh segmen, meliputi: segmen farmasi (20–24 persen, YoY), segmen kesehatan konsumen dan nutrisi (9–12 persen, YoY), serta segmen distribusi (12–15 persen, YoY).

“Sementara itu, pertumbuhan EPS (earning per share) diperkirakan mencapai 13–15 persen (YoY), dibandingkan perkiraan kami sebesar 13 persen (YoY),” jelas Christine, Jumat (3/3).

Adapun, berdasarkan laporan keuangan per kuartal III 2022, EPS terdilusi KLBF adalah 18,3 persen. Sementara itu, laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induknya adalah Rp53,4.

Strategi Kalbe Farma selain meningkatkan ASP

Selain berniat mengerek naik rata-rata harga jual, Kalbe Farma juga akan lebih fokus pada ekspansi bisnis farmasi unbranded pada 2023. Di saat yang sama, perseroan pun akan mempertahankan produk biosimilar yang produksinya berjalan di dalam negeri.

“Meskipun lebih berfokus pada unbranded product, menurut kami produk biosimilar perusahaan akan meningkatkan marginnya di masa mendatang, walau secara bertahap,” jelas Christine.

Adapun, pada kuartal IV 2022, laba bersih indikatif Kalbe Farma adalah Rp897 miliar, naik tipis 0,2 persen (YoY). Lebih lanjut, pendapatan KLBF yang tidak diaudit pada kuartal IV 2022 adalah Rp7,7 triliun; naik 7,8 persen (YoY).

Sementara itu, laba kotor sepanjang 2022 mencapai Rp3,3 triliun, angka itu mencapai 101 persen dan 97 persen dari perkiraan dan konsensus. Secara kumulatif, pendapatannya bertumbuh 10,1 persen (YoY) menjadi Rp28,9 triliun, sejalan dengan perkiraan Mirae Asset pada 2022 dan konsensus pada run-rate 96 persen.

Berdasarkan segmen, pertumbuhan pendapatan pada 2022 berasal dari farmasi (7,5 persen, YoY), kesehatan konsumen (14,6 persen, YoY), nutrisi (9,3 persen), serta distribusi dan logistik (10,6 persen, YoY).

Kalbe Farma juga dilaporkan mampu menghemat belanja operasional untuk menopang laba kotornya. Dus, NPM (net profit margin) KLBF terjaga di 11,6 persen pada kuartal IV 2022, sama seperti kuartal sebelumnya. Meski itu lebih rendah dari NPM di kuartal IV 2021, yakni 12,5 persen.

Mirae Asset Sekuritas Indonesia memproyeksikan pendapatan KLBF bisa mencapai Rp32,8 triliun pada 2023. Sementara itu, laba kotor diprediksi mencapai Rp13,8 triliun dan laba bersih Rp3,6 triliun.

Lalu, untuk target harga sahamnya adalah Rp2.400. Pada penutupan perdagangan Jumat, saham KLBF diperdagangkan di level Rp2.060, turun 1,90 persen.

Related Topics